Banjarnegara–Sesuai dengan fungsi dari kartu pelajar sebagai identitas dan salah satu kelengkapan administrasi setiap siswa selama menjadi pelajar di MTs Negeri 1 Banjarnegara maka pengadaan kartu pelajar bagi siswa kelas VII wajib untuk segera direalisasikan.
Dalam rangka pembuatan kartu pelajar tersebut maka pada Senin (7/8) biro kesiswaan bekerja sama dengan biro kehumasan Madtsansa mengadakan pengambilan foto siswa dengan diawali pengecekan data.
Bertempat di laboratorium IPA tim melakukan pemotretan untuk setiap siswa kelas VII secara bergilir. Cara ini dipilih sebagai teknik yang paling efisien dilakukan sembari anak-anak tetap mengikuti kegiatan pembelajaran seperti yang diungkapkan oleh Fitriyanto kepada tim Warta Madtsansa.
“Sejak tahun lalu kita sudah melakukan teknik ini dan sejauh ini sangat efektif serta efisien. Anak tidak perlu menghabiskan waktu lama dan tim juga lebih mudah dalam melakukan pengecekan,”ungkap Fitriyanto yang juga merupakan fotografer MTs Negeri 1 Banjarnegara.
Sementara Ikhsanudin selaku wakil kepala urusan kesiswaan mengaku bahwa pembuatan kartu pelajar ini penting mengingat banyak kegiatan siswa yang memerlukan kartu pelajar sebagai salah satu syarat administrasi.
“Kartu pelajar selain sebagai identitas mereka selama belajar di Madtsansa juga merupakan kelengkapan administrasi yang sewaktu waktu dibutuhkan. Banyak perlombaan yang mensyaratkan kartu pelajar sebagai salah satu kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi. Untuk itu kartu pelajar harus segera dibuat dan dibagikan kepada siswa,” ucap Ikhsanudin.
Lebih lanjut Ikhsanudin juga menjelaskan bahwa pengambilan foto ini adalah tahap kedua setelah tahap pertama mengumpulkan data untuk kemudian divalidasi.
“Setelah foto dan data lengkap maka proses selanjutnya adalah proses pencetakan kartu. Semoga semua berjalan sesuai rencana,” pungkas Ikhsanudin.
Ardian Apriliana, koordinator BK Madtsansa yang bertugas mengecek data siswa menyampaikan bahwa pengecekan data tetap harus dilakukan meskipun bersumber dari data input PPDB.
“Pengecekan tetap dilakukan untuk menghindari kekeliruan setelah kartu pelajar tercetak. Meskipun data ini bersumber dari hasil input PPDB tapi pengecekan langsung kepada siswa akan lebih mem-validkan,” terang Ardian. (Lin)