Banjarnegara – Perjuangan meraih prestasi akan terus digelorakan di MTs Negeri 1 Banjarnegara. Seluruh siswa diberikan kesempatan yang sama untuk mengasah minat, bakat dan keterampilan yang dimilikinya. Seluruh siswa pun diberikan kesempatan meraih prestasi lewat berbagai kompetisi online yang dapat diikuti.
Melatih jiwa kompetisi secara jujur dan mandiri sejak dini diharapkan dapat mencetak generasi Madtsansa yang tangguh dan pantang menyerah. Sehingga akan tercetak pula generasi muda Banjarnegara yang siap membangun bangsa.
Salah satu wujud perjuangan itu adalah berhasilnya Airina Citra Prodelviva, salah satu siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara di ajang Olimpiade Sains Sosial dan Bahasa Nasional yang diselenggarakan oleh Science Olympiad Training dengan meraih medali perak untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Ditemui tim Warta Madtsansa setelah pada Kamis (23/2) remaja yang akrab disapa Citra ini mengaku sangat bersyukur dan semakin tertantang untuk mengikuti kompetisi online lainnya.
“Alhamdulillah saya berhasil meraih medali perak di ajang ini. Ini semakin membuat saya tertantang untuk mengikuti kompetisi online sebanyak-banyaknya. Rasanya sangat bahagia ketika kita berhasil meraih medali, terlebih medali emas. Rasanya sesuatu! Selain buat koleksi sendiri semoga saya dapat turut meningkatkan prestasi madrasah. Pokoknya semakin penasaran dan tertantang!” ujar Citra bersemangat.
Rizki Nurfarida, salah satu pembimbing siswa berprestasi mata pelajaran Bahasa Indonesia mengapresiasi keberhasilan yang baru saja diraih Airina Citra Prodelviva di ajang ini.
“Selamat…dan terima kasih telah mempersembahkan medali perak untuk Madtsansa, semoga ini akan menjadi motivasi bagi teman teman yang belum berhasil meraih medali untuk meningkatkan belajarnya dan terus bersemangat dalam berkompetisi,” ungkap guru Bahasa Indonesia kelas VIII MTs Negeri 1 Banjarnegara.
Sementara menurut Setyo Aji Tri Purnomo yang juga guru mata pelajaran Bahasa Indonesia Madtsansa bahwa Madtsansa punya sumber daya yang harus terus dimaksimalkan.
“Insya Allah masih banyak yang memiliki kemampuan seperti Justine di Madtsansa. Siswa Madtsansa kan hampir seribu, tentu sumberdaya yang tidak sedikit. Dan bersekolah itu tidak hanya mengejar ijazah. Pengalaman berkompetisi itu akan menjadi pelajaran mahal yang didapatkan siswa di luar kelas,” ucap Setyo Aji. (fy)