Banjarnegara – Cinta lingkungan dengan cara mengolah sampah diajarkan di MTs Negeri 1 Banjarnegara. Mereka adalah siswa siswi kelas 7 yang tengah menjalankan program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil Alamain (P5RA). Kali ini program P5RA bertajuk Serayu Merayu Jihadku untuk Lingkungan. Dengan bertema lingkungan, para koordinator mengajarkan siswa untuk membuat ecobrick.
Ecobrick merupakan istilah yang digunakan untuk menamai hasil pengelolaan sampah plastik yang menjadi sebuah bata. Berbahan dasar botol bekas dan juga sampah yang sudah dibersihkan, kegiatan membuat ecobrick ini mengajarkan siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Musfiatul Muniroh, ketua penyelenggara P5RA ‘Serayu Merayu Jihadku untuk Lingkungan’ menjelaskan beberapaanfaat ecobrick.
“Ecobrick memiliki beberapanfaat seperti mengelola sampah plastik alih-alih membakar atau menimbun. Manfaat lain yaitu kegunaannya yang fungsional karena bisa menjadi bahan dasar membuat barang seperti kursi sampai bangunan. Ternyata ecobrick ini jika dikelola dengan baik bisa sebagai sumber penghasilan. Banyak platform yang menjual produk ecobrick ini dan sangat bernilai rupiah,” jelas Musfi.
Pembuatan ecobrick ini hanya memilah sampah berbahan plastik. Sampah plastik yang sudah terkumpul kemudian dimasukkan ke dalam botol bekas.Tentunya sampah-sampah tersebut sudah dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu. Kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi lingkungan dan siswa. Siswa diajarkan untuk memanfaatkan kembali sampah yang sudah terbuang.
“Kami baru tahu bahwa ternyata membuat ecobrick itu tidak sesulit yang dibayangkan. Jika masing-masing siswa membuat 1 ecobrick saja maka bisa dibuat menjadi barang seperti kursi, meja, atau barang lain yang bermanfaat. Benar-benar mengajarkan kita untuk memanfaatkan sampah yang tadinya dibuang begitu saja,” ucap Malva, siswa kelas 7 MTs Negeri 1 Banjarnegara.