Ciptakan Generasi Unggul dan Berakhlak, MTs N 2 Banjarnegara Budayakan Shalat Dhuha Di tengah PTM Terbatas

Banjarnegara – MTs Negeri 2 Banjarnegara menyisipkan pelaksanaan Shalat Duha ditengah-tengah jadwal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang berlangsung sebagai pembiasaan positif membangun generasi unggul dan berakhlak mulia.

MTs Negeri 2 Banjarnegara berupaya agar siswanya memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan yang tidak kalah penting adalah memiliki kecerdasan spiritual. Agar keimanan dan ketakwaan terus melekat pada diri anak, salah satunya melalui pembiasaan Shalat duha bersama.

“Pembiasaan shalat duha bersama adalah salah satu upaya positif yang dilakukan madrasah untuk mengoptimalkan output mental siswa yang berbudaya karakter. kami mengharapkan kegiatan rutin sholat dhuha bersama ini dapat menumbuhkan karakter yang baik pada diri anak-anak semua. Selain itu, diharapkan hati dan pikiran anak-anak dihiasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” tutur H. Siswo Purnomo, guru bahasa Arab sekaligus Waka Humas MTs Negeri 2 Banjarnegara, Kamis (17/02).

Pembiasaan sholat dhuha diterapkan oleh pihak madrasah disela-sela pembelajaran, atau tepatnya pada saat jam istirahat. Sebenarnya program shalat dhuha ini sudah lama diterapkan. Namun yang membedakan adalah kondisi saat ini masih dalam era pendemi covid-19 jadi kapasitas dalam satu ruangan pun dibatasi. Untuk itu, pihak madrasah mendesain jadwal yang apik agar pembiasaan positif ini tetap terlaksana.

“Karena PTM Terbatas, dalam satu minggu pelaksanaan shalat dhuha berjamaah dijadwal per kelas. Sebagai contoh, hari Senin pada saat jam istirahat adalah jadwal shalat dhuha berjamaah untuk siswa kelas 9A, 9B, dan 9C, esok hari kelas berikutnya seperti itu seterusnya,” ungkapnya

Ditemui diruangannya, kepala MTs Negeri 2 Banjarnegara, Ratna Ayu mengatakan bahwa pembiasaan sholat dhuha bersama ini akan terus diprogramkan. Selain karena kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi madrasah, goalnya adalah akan membentuk karakter peserta didik yang berakhlak mulia.

“Pembiasaan sholat dhuha bersama ini akan terus diprogramkan karena hal tersebut sesuai dengan visi dan misi madrasah, juga berdampak positif bagi peserta didik. Madrasah berusaha untuk menciptakan lulusan yang unggul dan bertakwa. Bila shalat dhuha diterapkan menjadi pembiasaan, maka pembiasaan positif tersebut akan menjadi budaya, dan budaya akan membentuk karakter peserta didik,” ungkapnya. (hf/ak)

Bagikan :
Translate »