Banjarnegara – Perilisan buku Menulis Quote Berbahasa Jawa telah terlihat hilalnya. Buku tersebut merupakan even kolaborasi Menulis Quote Berbahasa Jawa Bersama Komunitas Yuk Menulis (KYM) dengan tema Nyalakan literasi untuk negeri bersama KYM yang selalu di hati. Pada event ini menghasilkan 2 buku yang berjudul Layang Asmara, Antologi Quote Jawa dan Cakra Manggilingan, Antologi Quote Jawa. Kedua buku tersebut berisi 118 penulis di antaranya seorang tokoh film terkenal yakni Ozie Siti Fauziah atau yang dikenal Bu Tejo dan penulis keren lainnya termasuk dua guru dari MAN 2 Banjarnegara yakni Lili Maenani dan Sutiyani (18/8).
Penulis kedua buku termasuk penulis yang keren. Mengapa keren? Tentunya di dalamnya ada penulis-penulis yang hebat dan mengenal dekat adat budaya Jawa. Siapa tak kenal Bu Tejo. Artis kelahiran Blitar yang terkenal dengan logat Jawanya . Artis yang telah membintangi film Tilik, Tilik The Series, dan Bu Lurah. Selain itu, juga membintangi film Bumi manusia, Mekah I’m Coming, Talak 3, Mencari Hilal, dan Unbaedah.
Selain Bu Tejo, Penulis keren lainnya Kingkin Nurdiana dan Vitriya Mardiyati. Keduanya merupakan aktivis penggiat budaya Jawa dan penulis buku. Hasil keren karya Kingkin berupa buku ada lima yakni: Mutiara Rinonce, Samudra Kebaikan, Lentera Literasi, Mantan Terindah, dan Jalur Langit. Sedang karya Vitriya berjumlah tiga, yakni: Perempuan Tangguh, Samudera kebaikan, dan Lentera Literasi. Kingkin, selaku penggagas dan penulis di kedua buku tersebut Ketika dihubungi melalui what shapp mengungkapkan sangat bahagia dapat menulis berkolaborasi dengan tokoh-tokoh yang keren, salah satunya Bu Tejo. “Bu Tejo sebagai icon budaya Jawa yang kental dengan slogan-slogan uniknya, salah satunya:”Mbokyo sik solutip”Ungkapnya.
Lili, selaku guru MAN 2 Banjarnegara yang telah banyak buku, baik solo maupun antologi pun merasa bahagia dapat menulis bareng bersama orang keren.
“Ajang ini sebagai pengasah skill menulis,” ucapnya
Senada dengan itu, Sutiyani yang asli Jogjakarta pun mengungkapkan, “Ajang ini sebagai pengungkap rindu dengan kampung halaman dan mengasah kata untuk berquote Jawa” pungkasnya. (sty)