Gelaran Penggalian Bakat Anak, Tutup Pesantren Nahariyah MI Al Fatah

Banjarnegara – Bulan suci ramadhan 1442 H/2021 M, MI Al-Fatah Parakancanggah Banjarnegara (MIFABARA) tidak membuang kesempatan emas ini dengan  mengadakan kegiatan pesantren ramadhan. Kegiatan dikenal dengan istilah Pesantren Nahariyah yang dilaksanakan hanya sampai siang hari, mulai tanggal  15- 26 April 2021.

Penghujung hari terakhir pelaksanaan, digelar penutupan yang sangat meriah namun tetap memperhatikan prokes covid-19. Dengan MCnya Sulis dan Zuwan yang sangat handal, lucu, dan benar-benar bisa menghipnotis para peserta. Kegiatan penutupan pesantren diakhiri dengan 2 perlombaan yaitu lomba pildacil dan tilawatil quran.

Tujuan perlombaan ini adalah untuk mengetahui sejauhmana para peserta dalam mengikuti pesantren khususnya pada pidato dan tilawah. Tema pidato diambil dari materi-materi selama kegiatan pesantren nahariyah, begitu juga tilawah.  Peserta lomba adalah dari semua jenjang dengan cara seleksi di kelas masing-masing.

Dari hasil seleksi diperoleh calon-calon yang akan tampil pada hari penutupan Senin, (26/4), di mana satu per satu perwakilan kelas tampil di hadapan juri dan penonton.

Salah satu juri Afid Hanafi menyampaikan bahwa persaingan antara satu kelas dengan lainnya imbang dan cenderung agak kesulitan menentukan pemenang. “Peserta didik yang terpilih masuk ke babak final dan tampil di panggung pada acara penutupan adalah pilihan terbaik dari yang terbaik,” katanya

Arif selaku ketua penyelenggara juga menyampaikan bahwa para pemenang nantinya akan di publikasikan di medsos madrasah, ada youtobe, fb, ig, dan tik tok. Dan tentunya para pemenang juga akan mendapatkan tropi piala dan bea siswa.

Durotun Nafisah selaku kepala madrasah dalam pidato penutupan, menyanyikan lagu Aisyah versi bahasa arab, sungguh sangat merdu dan semangat para peserta ikut menyanyi bersamanya. Beliau menyampaikan agar para peserta dapat meneladani istri Nabi yang sangat cantik, mulia, gigih, cerdas, beliau adalah sayidati Aisyah.ra. Diharapkan pesdik lebih giat belajar, giat baca Al’qur’an, berani tampil dan menjadi anak yang cerdas.

Beliau juga berpesan kepada peserta didik dan juga ustadz/ustadzah untuk selalu istiqomah dalam tadarus maupun ibadah-ibadah lain.

“Kebiasaan-kebiasaan di madrasah saat pesantren nahariyah harapannya akan terbawa terus dan bahkan bisa menyebar di lingkungan tempat tinggal,” ucapnya. (nasd/mnh)