Gerakkan Siswa Ikuti Olimpiade, Mapel bahasa Indonesia Mencoba Terobosan Baru

Banjarnegara – Mengembangkan potensi siswa dalam belajar ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Mapel bahasa Indonesia mencoba terobosan baru dengan menggerakkan siswa dalam satu kelas mengikuti olimpiade mapel mulai Agustus 2022.

Gerakkan ini bertujuan untuk mengenalkan soal-soal Bahasa Indonesia yang digunakan dalam olimpiade. Tentunya tek lepas dari pantauan guru mata pelajaran.

Uji coba kali ini di kelas 9D yang notabene anak-anak yang tidak tergolong mapan dalam berpikir. Namun tidak putus asa. Hanya mendorong dan siswa mau mencoba sudah sesuatu yang luar biasa.

“Kami memotivasi agar siswa mau mencoba jadi tidak anak itu-itu saja yang bisa jadi juara. Ternyata ada juga yang belum pernah mencoba lomba langsung bisa dapat juara,” ungkap Dwi Widiyastuti pembimbing sekaligus guru Bahasa Indonesia kelas 9 pada Senin, (19/9)

Ada 9 siswa yang langsung masuk kejuaraan, padahal baru sekali. Memang perlu ketelatenan dan kesungguhan disamping fasilitas sarana yag memadai.

Tak langsung mulus. Banyak kendala yang harus dihadapi. Dari mulai kuota, Handphone yang tidak support, cara mendaftar dan lain sebagainya.

Meskipun banyak aral merintang namun bisa juga menghasilkan kejuaraan. Terbukti pada kejuaraan Kompetisi Gelora Merah Putih (KOMP 2002) kelas 9D mencoba meskipun baru sedikit yang berhasil menjadi juara.

“Setidaknya ada yang mendapat emas saya sudah bangga sekali,” ujarnya lagi.

Hal senada juga dikatakan oleh Wangid Sunandar selaku waka Kurikulum bahwa untuk membekali siswa, variasi soal bisa dilakukan dengan cara mengikutkan dengan berbagai macam olimpiade yang ada.

“ Terbukti berhasil meskipun belum maksimal,” ujarnya menyemangati.

Rasa bangga akan usaha yang dilakukan tergambar pada kepala madrasah Ratna Ayu mengatakan bahwa siswa harus selalu dimotivasi agar mau dan berjuang keras untuk mengikuti berbagai even.

Meskipun dengan keterbatasannya namun itu tak menjadi alasan untuk bisa berprestasi.

“ Semangat yukk Bapak Ibu guru, dengan panjengan terus menerus mengajak pasti siswa akan tergugah untuk mencoba ,” ungkapnya.

Setelah itu akan menjadi terbiasa untuk mengikuti lomba-lomba yang ada tanpa adanya paksaan . (dw)

Bagikan :
Translate »