Banjarnegara-Pacaran sangat sering didengar saat ini untuk menggambarkan hubungan laki-laki dan perempuan. Islam telah mengatur bagaimana seharusnya hubungan laki-laki dan perempuan, lalu apakah terdapat pacaran dalam Islam?
Itulah pertanyaan dari Adelia Intan perwakilan OSIM melalui kultumnya yang disampaikan pada Senin, (18/4/22) di masjid Darul Ulum MTs N 1 Banjarnegara. Melalui kultumnya yang bertemakan cinta, dirinya menyebut bahwa pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Namun sayangnya di masa sekarang, pacaran digunakan sebagian orang untuk memenuhi hawa nafsu sesaat.
Lantas apakah Islam menganjurkan umatnya untuk berpacaran? Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya ‘Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh mahramnya.’ (HR. Muslim).
“Pacaran tidak boleh dalam Islam sebab bisa sangat mungkin mendekatkan kepada perbuatan zina.” tandas Adelia Intan kepada siswa siswi MTs N 1 Banjarnegara
Dalam firman Allah SWT Q.S. Al-Isra: 32 yang artinya, ‘Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.’
“Islam menganjurkan bahwa saat seseorang sudah mampu untuk menikah maka segeralah untuk melakukannya. Nabi Muhammad Saw bersabda.” lanjut wanita yang akrab dipanggil Ayu.
Kendati demikian, Ayu juga menghimbau kepada siswa/siswi MTs N 1 Banjarnegara yang sudah terlanjur berpacaran agar segera mengakhiri hubungannya dan berfokus pada pendidikannya. Sebab dengan fokus belajar dan meraih ilmu setinggi-tingginya, dirinya akan mendapatkan cinta dari Allah S.W.T. (ran/ak)