Ikuti Pengajian Umum Bersama Kakanwil, MTs Negeri 1 Banjarnegara Siap Implementasikan Moderasi dan Toleransi Beragama

Banjarnegara – Berdasarkan surat undangan dari kantor kementerian agama kabupaten Banjarnegara bernomor 3845/Kk.11.04/HM.00/05/2023 perihal Pengajian Umum dan Halalbihalal tahun 1444H maka MTs Negeri 1 Banjarnegara mengikuti kegiatan tersebut.

Pengajian Umum dan Halalbihalal yang dilaksanakan pada Selasa (16/5) diselenggarakan oleh PHBI/ PPU Kabupaten Banjarnegara dengan mengundang Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah sebagai pembicara.

Bertempat di pendopo Dipayuda Adigraha Kabupaten Banjarnegara, pengajian umum dan halalbihalal diikuti oleh berbagai kalangan dari pegawai, guru, ormas, pelajar hingga masyarakat umum dengan jumlah hampir 1200 peserta. Kegiatan ini turut dihadiri oleh PJ. Bupati Banjarnegara Triharso Widirahmanto, S.H.

Memberikan tugas kepada Linara selaku wakil kepala urusan humas, Kepala MTs Negeri 1 Banjarnegara yang pada waktu bersamaan tengah mengawal Kontingen Porseni di Magelang menyampaikan harapannya.

“Insya Allah MTs Negeri 1 Banjarnegara akan menyukseskan kegiatan Pengajian Umum dan Halalbihalal terlebih yang menjadi pembicara adalah Bapak Musta’in Ahmad. Semoga apa yang disampaikan oleh bapak Kakanwil akan dapat kita implementasikan dalam setiap kegiatan kita di madrasah dan dalam kehidupan kita sehari-hari di rumah dan masyarakat,” tulis Eko Widodo melalui pesan WhatsApp.

Dilaporkan oleh Linara, bahwasanya kegiatan pengajian umum dan halalbihalal ini berjalan dengan lancar.

“Alhamdulillah tadi dapat menyimak pengajian dengan baik, sehingga bisa mencatat materi dan beberapa pesan dari Bapak Kakanwil,” ucap Linara.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa menurut Bapak Musta’in Ahmad, dengan beragama membuat orientasi hidup lebih jelas. Beragama harus mengantarkan setiap manusia memiliki hubungan vertikal dan hubungan horizontal yang baik.

Masih menurut Linara, H. Musta’in Ahmad juga mengingatkan makna Syawal melalu filosofi kupat sebagai laku papat.

“Bapak Musta’in Ahmad mengingatkan kita perihal kupat yang kita nikmati setiap hari raya, memiliki filosofi sebagai laku papat atau empat perbuatan yang telah dan akan kita perjuangkan selama Ramadan dan setelah ramadan. Empat perilaku pertama adalah puasa, tarawih, membaca Alquran dan zakat fitrah. Empat perilaku kedua yaitu Lebaran, Leburan, Luberan dan Laburan” terang Linara.

H. Musta’in Ahmad juga berpesan kepada seluruh peserta pengajian dan halalbihalal.

“Keragaman sesungguhnya merupakan sebuah keniscayaan, tidak bisa dihindari. Ini tertuang dalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 13 bahwa Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya saling mengenal. Jadi, keragaman merupakan fitrah bagi manusia supaya saling belajar, melengkapi, membantu dan saling memberikan manfaat. Indonesia sebagai negara yang dianugerahi keragaman, meliputi etnis, bahasa, agama, budaya, dan status sosial seharusnya ini bisa menjadi perekat persatuan yang membentuk sebuah mozaik indah bernama Republik Indonesia.” terang kepala kantor wilayah kemenag provinsi Jawa Tengah. (Lin)