Banjarnegara – Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang menarik dan mengasyikkan sebab terkait dengan lingkungan sekitar. Selain itu, materi IPA bisa langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menambah pengalaman siswa. Sebagai contoh, pembelajaran IPA siswa kelas IX materi Bioteknologi yang bisa langsung diimplementasikan dalam pembuatan produk bioteknologi konvensional berupa pembuatan tape dan tempe seperti yang dilakukan oleh siswa kelas IX MTs Ath Thahiriyah Pucungbedug, Tujuan dari pembelajaran ini agar siswa mengetahui bagaimanakah peranan mikroorganisme Rhizopus Oryzae dalam proses pembuatan tempe dan tape. Rabu (1/2/2023).
“Sebelumnya, siswa kelas IX ini sudah melaksanakan pembelajaran dengan materi Bioteknologi. Sebagai bentuk salah satu indikator keterampilan yang akan dicapai, siswa mampu membuat produk bioteknologi konvensional dalam kehidupan sehari-hari”. Ungkap Nurlaely Asrianti, S. Pd, salah satu guru IPA di MTs Ath Thahirayah Pucungbedug
Dari sekian banyak contoh produk bioteknologi konvensional, dipilih pembuatan tape dan tempe sebab produk ini paling akrab dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih mudah memahami dalam proses pembuatannya. Dan untuk menambah nilai lebih pada produk bioteknologi yang dihasilkan, olahan tape dan tempe ini diolah lebih lanjut menjadi kudapan yang siap disajikan secara langsung.
Alat dan bahan yang dipersiapkan siswa kedelai 1 kg, 2 kg ubi kayu, plastik, daun pisang, dandang, kompor dan ragi.
Secara sederhana, cara pembuatan tempe dan tape yang dilakukan oleh para siswa. Kedelai setelah dilakukan sortasi (untuk memilih kedelai yang baik dan bersih) dicuci sampai bersih, kemudian direbus yang waktu perebusannya berbeda-beda tergantung dari banyaknya kedelai dan biasanya berkisar antara 30-60 menit.
Kedelai yang telah direbus tadi kemudian direndam semalam. Setelah perendaman, kulit kedelai dikupas dan dicuci sampai bersih. Untuk tahap selanjutnya kedelai dapat direbus atau dikukus lagi selama 45-60 menit. Kedelai setelah didinginkan dan ditiriskan diberi ragi tempe, dicampur rata kemudian dibungkus dan dilakukan pemeraman selama 36-48 jam.
“Pembelajaran IPA itu selain juga menekankan pada materi pembelajaran, juga ada unsur praktikum yang tidak bisa ditinggalkan. Sebab, sains itu perlu pembuktian. Sehingga siswa benar-benar bisa merasakan pembelajaran itu lebih bermakna” ucapnya. Ak/ast