Jadikan Peristiwa Nuzulul Quran sebagai Jembatan Meraih Cinta-Nya

Banjarnegara – Bulan Ramadhan menjadi bulan yang mulia karena adanya peristiwa turunnya Al Qur’an yang biasa disebut Nuzulul Qur’an. Peristiwa Nuzulul Qur’an merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam Agama Islam dan seringkali disambut dengan malam-malam peringatan pada 17 Ramadhan.

Nuzulul Qur’an pada tahun 2021 jatuh pada tanggal 29 April menurut kalender masehi. Umumnya peristiwa Nuzulul Qur’an ini diperingati dengan melakukan pengajian, istighotsah, tahlil dan mengkhatamkan Al Qur’an. Namun berbeda dengan tahun ini, dikarenakan pandemi yang belum berakhir, peringatan Nuzulul Qur’an tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya.

Pada Kamis, (29/4) Kepala Madrasah MI Cokroaminoto 02 Badamita, Umi Khayatun mengajak peserta didik kelas 4 dan kelas 5 yang kebetulan mendapat jatah Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) untuk mengisi Amaliah Ramadhan dengan memperingati Nuzulul Qur’an secara sederhana agar anak didik bisa jadikan peristiwa Nuzulul Qur’an sebagai jembatan meraih cinta-Nya. Kegiatan Amaliah Ramadhan ini dilaksanakan di Masjid Baiturrohim di komplek MI.

“Anak-anakku kelas 4 dan kelas 5 yang soleh solehah, kegiatan Amaliah Ramadhan hari ini kalian laksanakan di dalam Masjid Baiturrohim dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang berlaku,” ungkapnya.

Kegiatan Amaliah Ramadhan akan didampingi oleh guru yang telah ditunjuk. “Kegiatan Amaliah Ramadhan akan didampingi oleh Bapak Idris dan Ibu Sri Wuryani. Kegiatan akan diisi dengan shalat sunah Dhuha terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan kultum dari Pak guru Idris. Tolong untuk diperhatikan dengan sungguh-sungguh dan ambillah ilmu yang bermanfaat pada kegiatan tersebut,” ucapnya.

Setelah pelaksanaan shalat sunah Dhuha dilanjutkan dengan kultum yang dibawakan Idris selaku guru Kelas 4 MI. Idris menjelaskan peristiwa turunnya Al Qur’an atau Nuzulul Qur’an secara detail dan amalan-amalan yang bisa dijadikan untuk meraih cinta-Nya dengan adanya peristiwa tersebut.

“Anak-anakku semua pak guru harap setelah penjelasan yang pak guru sampaikan mengenai peristiwa turunnya Al Qur’an, dan amalan-amalan yang bisa kita lakukan untuk meraih cinta-Nya, kalian bisa mengambil pelajaran dan hikmahnya serta jadikan peringatan Nuzulul Qur’an untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,” harapnya.

Sri Wuryani juga berpesan dengan peringatan ini semoga anak-anak bisa mencintai kitab suci Al Qur’an. “Al Qur’an yang kita punya jangan hanya dijadikan sebagai pajangan saja, tapi jadikan Al Qur’an sebagai kitab suci yang selalu kita baca, kita pahami isinya dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita mencintai Al Qur’an, Allah juga akan mencintai kita,” pungkasnya. (ak)