Kasubdit Bina Keluarga Sakinah, Penyuluh Harus Mampu Bertransformasi Dari Tradisional ke Digital

Banjarnegara – Kelompok kerja penyuluh (Pokjaluh) se eks Karesidinen  Banyumas Gelar rapat Koordinasi dan Seminar Nasional pada kamis (24/02/22) di Surya Yudha Park Banjarnegara.

Hadir dalam Kegiatan ini seluruh Penyuluh Agama Islam eks Karisidenan Banyumas ( kab. Banjarnegara, kab. Purbalingga, kab. Banyumas dan kab. Cilacap)  sejumlah 75 penyuluh, Kasi Bimas Banyumas dan Cilacap, Ketua dan wakil ketua Pokjaluh Jateng, serta 2 Narasumber Kabidpenaiszawa Kanwil Jateng dan Kasubdit Bina KUA dan keluarga Sakinah Kemenag RI.

Nasirin Ketua Pokjaluh Banjarnegara dalam Sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang, dan menyampaikan tujuan kegiatan rakor kali ini,

“Kegiatan yang biasanya dilaksanakan tiap 6 bulan sekali, baru kali ini terlaksana setelah ditiadakan sebelumnya karena pandemi. Dan dalam kesempatan kali ini digunakan untuk kegiatan seminar Nasional dengan teman peran Penyuluh dalam Cegah Stunting dan Cegah Nikah Anak, dengan Narasumber Kabidpenaiszawa Kanwil Jateng dan Kasubdit Bina KUA dan keluarga Sakinah Kemenag RI,” terangnya.

Kasubbid Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kementerian Agama RI, Agus Suryo Suripto, salah satu Pembicara Seminar dalam kesempatan kali ini menyampaikan bahwa pencegahan stunting dan nikah anak menjadi program prioritas nasional. Suryo menjelaskan setidaknya Kementerian Agama mempunyai empat program penting untuk mencegah stunting dan nikah anak.

“Kita punya program Brus (Bimbingan remaja usia sekolah), Brun (Bimbingan remaja usia Pra Nikah), Bimbingan perkawinan dan Pusaka Sakinah. Empat program ini tentu sebagai wujud hadirnya Kementerian Agama untuk menyukseskan program prioritas Nasional penurunan stunting dan cegah nikah anak,” jelasnya

Penyuluh Agama itu ujung tombak dan garda terdepan dalam menyukseskan program-program Kementerian Agama. Oleh karenanya Penyuluh harus mampu bertransformasi dari yang konvensional menuju berbasis digital.

“Dulu penyuluhan hanya berlangsung di majelis taklim sekarang penyuluhan harus melalui media sosial. Seperti Youtube, Tik Tok Instagram,” ungkapnya

Suryo berharap semangat Pokjaluh Banjarnegara yang sudah terjun dalam  ke penyuluhan digital melalui Youtube, bisa di duplikasi oleh teman-teman penyuluh Banyumas Raya.

“Karena penyuluh merupakan agen of change, penyuluh harus mampu mengedukasi masyarakat dengan bahasa yang lebih sederhana dan dengan teknologi yang dapat dijangkau oleh semua,” pungkasnya (dr/ak)

Bagikan :
Translate »