Lomba Mitigasi Bencana, Siswa MTs N 1 Banjarnegara Simulasikan Penanganan Korban Gempa

Banjarnegara-Kamis, (19/1/23) sebanyak 35 siswa MTs N 1 Banjarnegara mengikuti lomba simulasi bencana. Lomba digelar untuk mengecek pengetahuan serta keterampilan siswa/siswi sekolah ketika terjadi bencana.

Kegiatan yang di adakan oleh Palang Merah Indonesia lingkup Banjarnegara ini memiliki aspek penilaian perlombaan. Di mana, perlombaan dilakukan dengan cara membuat video kreatif melalui konten tiktok atau reals Instagram. Video yang berdurasi selama 60 detik ini diharuskan mengedukasi para penonton terkait penanggulangan bencana.

Ibu Erma selaku pembimbing PMR mengikutsertakan anggota PMR dan kelas 7A untuk turut serta berpartisipasi mengikuti lomba tersebut. Menurutnya, patra anggota PMR juga perlu tahu bagaimana penanggulangan/antisipasi dalam menghadapi gempa bumi.

“Sangat penting bagi kita untuk dapat mengurangi risiko bencana. Yaitu memiliki pengetahuan dan kemampuan yang membuat dampak buruk bencana dapat dihindari atau dikurangi. Misalnya dengan mengetahui tanda-tanda bencana, melakukan pencegahan penyakit dengan menjaga Kesehatan diri dan lingkungan, mengetahui jalur evakuasi atau jalur tercepat dan teraman ke tempat yang terlindung bencana di Indonesia, negeri yang rawan bencana. “ terang Erma saat diwawancarai di MTs N 1 Banjarnegara.

Terlepas dari hal itu, adapun aspek penilaian meliputi skenario, keterlibatan warga sekolah, tata cara menghadapi gempa bumi, proses asesmen, dan keseluruhan proses simulasi.

Simulasi diawali dengan membunyikan sirene disertai kentungan sebagai tanda ada gempa bumi. Siswa serta guru di masing-masing ruangan lantas menyelamatkan diri berlindung di bawah meja. Setelah guncangan gempa mereda, mereka berkumpul di lapangan tengah sekolah yang menjadi tempat evakuasi.

Kepala MTs N 1 Banjarnegara, Eko Widodo, mengatakan persiapan mengikuti lomba itu dilakukan selama sebulan. Warga sekolah menggelar latihan dua kali dalam sepekan.

“Bagaimana cara berlindung dan mitigasi semua dilatih. Ketika sewaktu-waktu terjadi bencana semua warga sekolah sudah paham,” kata Eko Widodo saat ditemui seusai simulasi.

Soal lomba simulasi bencana, Eko Widodo mengatakan bisa memenangi lomba itu menjadi bonus. Hal yang lebih penting yakni warga sekolah memiliki pengetahuan terkait mitigasi bencana. (ran)

Bagikan :
Translate »