Banjarnegara – Selama liburan, MI Maarif Al Falah Joyokusumo mengadakan kegiatan Upgrading madrasah, dimana salah satu tujuan yang diharapkan guru – guru mampu meningkatkan kualitas keilmuannya dan dibekali pengetahuan. Di akhir penghujung Upgrading, hari terakhir menghadirkan Narasumber dari Semarang, seorang Motivator sekaligus Praktisi Pendidikan, Suratno Ohara Namanya.
Hari itu, Sabtu (15/7), MIMAU adakan AMT (Achievement Motivation Training) yang merupakan sebuah program pelatihan dengan tujuan untuk pengembangan diri dalam meningkatkan motivasi berprestasi guru – guru. Dengan mengusung tema “Perubahan Mindset guru dan pegawai MIMAU demi terwujudnya Teamwork & Service Excellent dalam Implementasi Kurikulum Merdeka”, sejumlah 16 guru & karyawan mengikuti AMT ini dari jam 13.30 s.d 15.30 WIB di Aula PP Salafiyah Al Falah Joyokusumo.
Kegiatan ini diawali dengan bacaan ummul kitab, selanjutnya langsung dari Narasumber memulainya. Sebagai apersepsi, guru melakukan brainstorming memunculkan tujuan – tujuan jadi guru. Ada yang menyampaikan untuk mengamalkan ilmunya, agar memberi kebaikan dan kemanfaatan serta ingin masuk surga. Menurut Ratno Ohara, guru harus memiliki 6 unsur kepribadian.
“Sebagai guru, kita berupaya untuk memiliki 6 unsur ini. Pertama adalah Eksis, guru harus disiplin, on time / tepat waktu. Selanjutnya Interst, guru harus mendukung program – program yang baik dari madrasah. Ketiga, adalah Accepted, artinya guru harus menerima program dari madrasah tanpa mengeluh. Kemudian yang keempat adalah Responsibility, yang berarti memiliki tanggungjawab sekecil apapun. Keempat, memiliki sense of belonging, rasa memiliki yang tinggi atau handarbeni. Dan yang terkahir adalah Loyal / setia, atau tidak mendua dalam pekerjaan,” tegas Ohara dalam menyampaikan materinya.
Semua guru walaupun pagi sampai siangnya tidak merasa lelah karena motivator yang ramah, menarik, dan sangat menginspirasi menggungah semangat baru para peserta. Tidak sedikit guru yang mengeluarkan air mata manakala diperintah untuk memejamkan mata, serta disampaikan tujuan – tujuan & kebaikan dari seorang guru. Satu setengah jam materi disampaikanpun tidak kerasa. Dan sebelum dititup materi, guru saling berdiskusi tanya – jawab.
Mengakhiri kegiatan AMT, guru – guru berkomitmen untuk menjadi guru yang lebih baik lagi. Kepala madrasah, Wahyul Khomisah menyampaikan permohonan maaf dan terimakasih yang setulus – tulusnya kepada Narasumber telah banyak memberi pengetahuan dan pengalamannya.
“Bersyukur sekali, kami dipertemukan oleh Allah dengan Narasumber yang luar biasa, meski sudah tidak muda lagi tapi semangat belajar dan menebar kemanfaatannya perlu dicontoh. Semoga dilain waktu bisa berjumpa lagi, terimakasih telah banyak menginspirasi guru – guru kami. Semoga guru – guru kami bisa mengamalkannya dengan penuh keikhlasan,” tutup Wahyul. (wk)