Banjarnegara – Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia, disingkat AKMI adalah asesmen yang dilakukan pada siswa madrasah sebagai metode penilaian yang komprehensif bertujuan untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya termasuk survei .
AKMI yang diadakan oleh Kementerian Agama wajib diikuti oleh semua peserta didik. Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) adalah penilaian kompetensi mendasar yang dilakukan oleh seluruh peserta didik madrasah di Indonesia. AKMI bertujuan untuk pemetaan mutu pendidikan dan mengukur kompetensi peserta didik madrasah pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya.
MI Cokroaminoto salah satu lembaga dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto Cabang Banjarnegara, ikut melaksanakan kegiatan Tindak lanjut AKMI secara online, kegiatan dilaksanakan secara mandiri di Madrasah mulai tanggal 14 sampai dengan tanggal 18 November 2022.
Kegiatan tindak lanjut AKMI ini dilaksanakan oleh guru kelas V setiap lembaga secara nasional tapi pada pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa kelompok atau kelas belajar.
Pelaksanaan di mulai jam 08.00 pagi dan berakhir pada 22.00 setiap harinya dan terjadwal waktunya, dalam pelaksanaannya di zoom meeting ada beberapa materi antara lain litersai numerasi dan penugasan serta tanya jawab dan diskusi.
Suwarni peserta tindak lanjut kegiatan bintek AKMI dari MI Cokroaminoto 02 Bondolharjo mengatakan “awalnya merasa gugup dan tegang karena harus berkutat dengna laptop dan aplikasi serta vitur-vitur yang ada di kegiatan itu, bahkan sempat drop karena ada kekhawatiran mbokan tidak bisa” ujarnya, namun setelah beberapa hari mengikuti secara on line dan aktif dalam mengikuti materi yang diberikan oleh pemateri lambat laun rasa itu berangsur hilang “walaupun masih banyak yang perlu kami pelajari untuk lebih memahami apa yang diharapkan dari kegiatan tersebut” imbuhnya.
Kegiatan ini memang perlu tingkat konsentrasi tinggi baik secara fisik maupun psikis, terlebih kegiatan ini adalah sesuatu yang baru ada sehingga butuh peningkatan kapasitas bagi semua peserta.
Dalam hal tugas dan diskusi di grup online semua peserta merasa ada pengalaman baru dan menambah wawasan baru hingga saling bertukar pengalaman dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas dan ke ilmuan yang didapatinya.
“sebenarnya bagi kami ini sesuatu yang bagus untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik apalagi di era spirit sekarang ini kita harus mau dan mampu untuk berlari menghadapi era digital, atau 5.0, namun semua itu memang butuh proses dan sarana lainya yang mendukung ini” ungkap Mokh. Basuki selaku Kepala Madrasah.
Proses untuk mau berubah dan menjadi lebih baik sangat diperlukan bagi setiap individu tenaga pendidik, apalagi pada tingkatan dasar (MI) menghadapi peserta didik yang sekarang jauh berbeda dengan jaman lalu, maka sudah seharusnya tenaga pendidik mampu untuk menempatkan diri sebagai mentor dan pembimbing bagi peserta didiknya.
Kegiatan tersebut ditindak lanjuti dengan visitasi ke Madrasah untuk melihat hasil yang telah di berikan bagi peserta pelatihan sesuai jadwal yang sudah ditentukan (mbs)