Banjarnegara – MI Maarif Al Falah Joyokusumo atau biasa disebut MIMAU, Senin kemarin (9/1) mendapatkan penghargaan dari Kepala Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara sebagai Kontributor Berita terbaik peringkat ke – 5. Penerimaan penghargaan ini dilaksanakan pada saat apel pagi dimulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 08.15 di halaman kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara.
Diawali dengan mengikuti apel pagi bersama Kepala Kantor Kementerian Agama, para kasi dan seluruh staff / pegawai Kemenag serta para contributor berita dan para penerima sertifikat halal dari beberapa pengusaha jajan – jajan atau lainnya berbaris rapih. Wahyul Khomisah, selaku kepala madrasah mengikuti runtutan acara apel pagi tersebut.
Tiba saatnya diumumkan 5 peringkat kontributor berita terbaik se Kabupaten Banjarnegara dari semua jenjang madrasah dan Lembaga dibawah Kemenag. Wahyul maju menerima penghargaan tersebut dan bersyukur sekali karena meskipun MIMAU masuk peringkat kelima namun satu – satunya penerima dari jenjang MI dan satu – satunya dari madrasah swasta. Peringkat pertama dari MTs Negeri I Banjarnegara, kemudian MTs Negeri 2 Banjarnegara, disusul MTs Negeri 3 Banjarnegara dan MAN 2 Banjarnegara serta yang kelima dari MIMAU Joyokusumo. Dalam satu tahun ini di 2022 mampu menulis sebanyak 173 berita yang masuk dalam web kemenag Banjarnegara.
zaman yang serba digital lekat dengan media sosial ini membawa kita semuanya untuk bijak dan cerdas menyikapinya. Salah satu bentuk sikap kita, khususnya MIMAU menggunakan media sosial ini dengan memberitakan kegiatan – kegiatan madrasah melalui kegiatan menulis.
“Upaya dalam marketing pendidikan untuk mempromosikan madrasah kami, salah satunya dengan menuliskan kegiatan madrasah yang tertuang dalam bentuk berita. Kami selalu menghimbau kepada guru – guru MIMAU untuk bersama – sama menuliskan kegiatan kelas ataupun madrasah disamping untuk syiar madrasah, juga sebagai bentuk tindak lanjut dari diklat jurnalistik yang guru – guru peroleh,” terang Wahyul.
Jadi guru diberikan kesempatan menuangkan ide – ide kalimat dirangkai dalam beberapa paragraph menjadi berita yang baik, menarik dan tentunya sesuai dengan kriteria tata cara penulisan berita. Tidak hanya guru – guru saja. Kepala madrasahpun selalu menulis memberikan contoh untuk guru – guru di MIMAU.
“Memang menulis itu terkadang bisa dikatakan hoby, namun menulis itu sebenarnya kalau sudah terbiasa dan sering mencoba meski misalnya diawal – awal banyak koreksi namun karena terus mencoba dan mau berusaha serta belajar pasti lama – lama akan bisa. Bisa karena terbiasa. Biasakan menulis, kalaupun dapat penghargaan itu bonus,” lanjut Wahyul. (wk)