Perempuan Mendominasi Ektrakurikuler Pencak Silat, Ini Alasannya

Banjarnegara – Ektrakurikuler pencak silat biasanya diminati oleh kaum adam. Lain halnya di MTs N 2 Banjarnegara. Perempuan mendominasi ektrakuriker pencak silat.

Akhir-akhir ini pencak silat menjadi primadona pilihan para siswa. Atraksinya yang menantang dan kesadaran melestarikan budaya bangsa menjadi point utama .

Ektrakurikuler pencak silat ini diselenggarakan di lapangan MTs N 2 Banjarnegara setiap hari Selasa dan Kamis, mulai pukul 13.00 -15.30  dengan pelatih andal  M Nguzer yang sudah malang melintang di dunia persilatan.

Tak heran jika tercetak para jawara di pencak silat dari tingkat kabupaten sampai tingkat Nasional. Tangannya yang dingin membuat keberhasilan selalu menyertai.

“Yang penting sungguh-sungguh dan jaga fisik. Pencak silat harus mempelajari teknik secara benar misalnya menendang, menghantam dan sebagainya,” jelasnya di tengah-tengah latihan.

Latihan kali ini memang sengaja memperkuat fisik terlebih dahulu kemudian baru teknik dasar yang menjadi bekal dalam pencak silat.

Dengan jumlah peserta kurang lebih 60 siswa ternyata mayoritas perempuan. Hal ini tidak bisa dihalangi karena minat dan bakat masing-masing siswa tidak dapat dipilihkan oleh siapapun.

Terlebih di masa seperti sekarang. Kejahatan banyak terjadi di mana-mana. Belajar pencak silat bisa sebagai modal ampuh untuk menanggulangi hal tersebut.

“Perempuan kan biasanya kalah kalau terjadi penjambretan atau diperlakukan tidak baik di jalan. Dengan belajar pencak silat, minimal bisa membela diri dari segala bentuk kejahatan, “ tutur  Devi salah seorang peserta pencak silat.

Nguzer juga mengatakan perempuan sebaiknya belajar bela diri. Dengan demikian dapat mengatasi sendiri apabila terjadi sesuatu. Pencak silat olah raga yang keras. Namun bukan berarti kekerasan yang ada bisa digunakan semau sendiri. Tentunya dengan teknik yang sudah sesuai standar. (hs/dw)

Bagikan :
Translate »