Banjarnegara – Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada tanggal 26 April 2021 ini diperingati dengan menggelar simulasi Aksi Evakuasi Mandiri (AEM) bencana gempa bumi yang bertema “Siap Untuk Selamat.”
Sejumlah 170 orang Peserta didik, 52 orang guru dan pegawai MAN 2 Banjarnegara yang tengah melaksanakan Uji Coba PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut sekitar pukul 10.00 WIB di lingkungan madrasah. Saat sirine melintas di jalan Letnan Jendral Soeprapto dibunyikan, seluruh warga madrasah berlarian menuju parkiran halaman depan yang merupakan titik kumpul evakuasi, namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan. Klakson mobil madrasah juga dibunyikan selama satu menit sesuai himbauan dari Bupati Banjarnegara sebagai tanda peringatan dini.
Kepala Madrasah, Ridlo Pramono mendukung penuh dan mengapresiasi gerak cepat seluruh warga madrasah dalam simulasi ini. “Meskipun ini sifatnya hanya simulasi, tapi terlihat warga madrasah mengikutinya dengan antusias. Ini bisa menjadi bekal untuk kita tentunya agar tanggap dan tepat dalam menghadapi situasi bencana gempa bumi yang bisa terjadi kapan saja,” ungkapnya.
Marheni Dwi Wahyu Muharramah, salah satu guru yang sedang bertugas piket madrasah menyebutkan jika jalur evakuasi yang dipakai siswa saat keluar dari kelas sesuai dengan jalur kepulangan mereka yang memang sudah di atur sesuai ketentuan Uji Coba PTM.
“Kami petugas piket stay di gerbang timur dan barat untuk mengukur suhu peserta didik saat pulang, kebetulan karena ini sedang simulasi jadi ikut membantu mengingatkan para siswa untuk tetap jaga jarak meskipun situasi sedang darurat,” jelasnya.
Acara yang berlangsung kurang lebih tiga menit ini cukup memberikan pengalaman berharga bagi warga madrasah, salah satunya Muhamad Muktal, peserta Uji Coba PTM dari kelas X. “Ini pengalaman pertama saya mengikuti simulasi siap siaga bencana. Sempat sedikit panik juga tadi waktu mendengar bunyi sirine dan teman-teman berlarian, meski sudah ada pemberitahuan sebelumya dari Bapak guru. Semoga tidak ada bencana apapun ke depannya. Kalau pun ada minimal saya sudah tahu harus bagaimana,” pungkasnya.
Bupati Banjarnegara menghimbau untuk melaksanakan aksi HKB 2021 ini secara serentak di seluruh pelosok desa hingga kota di Banjarnegara sebagai aksi kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi berbagai ancaman bencana di Indonesia. Semoga dengan simulasi ini, korban jiwa dari bencana gempa bumi bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan. (ta/ak)