Banjarnegara – Modul pembelajaran sebagai salah satu bahan ajar merupakan satu paket program pembelajaran lengkap dan tersusun rapi yang mengandung berbagai komponen penting seperti metode, tujuan, media, bahan ajar, dan evaluasi pembelajaran untuk pembelajaran secara mandiri.
Setiap semesternya, empat MTs Negeri di Banjarnegara bersepakat untuk menyusun modul pembelajaran secara terkoordinir dan terjadwal berdasarkan kesepakatan. Dan untuk memantapkan pembagian tugas penyusunan modul pembelajaran semester genap tahun pelajaran 2023/2024 maka empat wakil kepala urusan kurikulum MTs Negeri se-Banjarnegara melaksanakan koordinasi.
Yuniyati selaku wakil kepala urusan kurikulum MTs Negeri 1 Banjarnegara memimpin rapat koordinasi yang diselenggarakan pada Jum’at (1/9) di rumah makan Sari Rahayu Banjarnegara.
Kepada tim warta Madtsansa, Yuniyati menyampaikan bahwa adanya modul pembelajaran ini sangat membantu peserta didik.
“Salah satu kelebihan dari modul pembelajaran adalah melatih eksplorasi peserta didik karena bersifat tanpa pengawasan. Peserta didik tentunya akan mendapatkan keleluasaan untuk memahami materi pembelajaran melalui modul pembelajaran ini.” Terang Yuniyati.
Lebih lanjut Yuniyati mengungkapkan bahwa setiap semesternya, penyusunan modul pembelajaran bergantian antar empat MTs Negeri.
“Setiap semester kita berkoodinasi seperti ini, menyusun jadwal penyusun modul. Jadi tidak selalu ajeg, melainkan bergiliran antar mapel dan jenjang. Dengan begini, hampir semua guru mapel di setiap madrasah pernah mendapatkan tugas menyusun modul,” imbuhnya.
Yuniyati juga berharap setiap semesternya akan ada perbaikan dan peningkatan kualitas modul.
“Harapannya tentu saja akan ada perbaikan dan peningkatan kualitas dari modul pembelajaran. Setiap guru penyusun tentu dapat berkoordinasi dalam MGMP untuk dapat menghasilkan modul yang ideal dengan mengadopsi seluruh masukan yang ada.” Ucap Yuniyati.
Rapat koordinasi yang berakhir pada pukul 11.00 wib ini juga menghadirkan rekanan yang bertugas menerbitkan modul pembelajaran MTs Negeri se-Banjarnegara.
“Kami juga mengundang rekanan penerbit mengingat kita harus mendapatkan modul pembelajaran tepat waktu dan tepat jumlah. Jadi dari koordinasi ini kita sekaligus menentukan beberapa deadline dari penyusun hingga penerbitan,” pungkas Yuniyati. (Lin)