Bimbingan Teman Sebaya, Upaya Strategis Mensukseskan Program Tahfidz

Banjarnegara –  Dengan membaca Al-Quran hati akan menjadi lebih indah dan tenang. Hal ini juga disampaikan oleh Nabi Muhammad dalam hadis riwayat Tirmizi, dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seseorang yang di dalam jiwanya tidak ada sedikit pun dari Al-Quran, ibarat sebuah rumah yang rusak.”

Jika dilihat dari kegiatan membaca al-Qur’an yang dilaksanakan oleh MTs. Cokroaminoto Tanjungtirta (Mascot) kecamatan Punggelan kabupaten Banjarnegara ini, nampaknya madrasah yang terletak di komplek perkampungan dusun Siwaru desa Tanjungtirta ini berkeinginan kuat untuk menanamkan Quran ke dalam jiwa anak didiknya agar mascot tidak menjadi rumah pendidikan yang rusak.

Kegiatan yang dilaksanakan diruang terbuka tepatnya di halaman madrasah pada hari Jumat (23/09/2022) dan diikuti oleh seluruh siswa kelas tujuh sampai dengan sembilan  ini kelihatan kondusif dan anak-anak juga tampak serius serta asyik dalam membaca al-Quran. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok dibimbing oleh anak-anak yang telah menguasai bacaan Qur’an dengan lancar.

Menurut keterangan yang disampaikan Rofingatun Widiyanti wakil kepala bidang akademik kegiatan ini sengaja dilaksanakan di halaman madrasah, harapannya agar mereka lebih fresh dalam berpikir karena dapat menghirup udara segar diruang terbuka, oksigen otak lebih bersih sehingga mereka dalam membaca dan menghafal Quran terasa lebih menyenangkan.

“disampingi itu dalam kegiatan ini kami juga berusaha melatih anak-anak untuk mandiri dalam belajar dengan menjadikan anak-anak yang sudah lancar membaca Quran untuk menjadi pembimbing bagi teman-temanya sendiri, istilahnya kami menerapkan metode belajar bimbingan teman sebaya.” Terang Yanti menyambung keterangan sebelumnya.

Rido Saputra salah satu siswa kelas 9 Mascot mengatakan sangat bangga diberi kepercayaan untuk membimbing teman-temannya, ini merupakan pengalaman pertama kali yang menyenangkan baginya,, apalagi kegiatannya dilaksanakan diruang terbuka jadi terasa lebih asik dan tidak membuatnya jenuh. Ia berharap kegiatan ini dijadikan sebagai kegiatan rutin.

“saya merasa sangat bangga diberi kepercayaan untuk membimbing teman-temannya, ini merupakan pengalaman pertama kali yang menyenangkan bagi saya, apalagi kegiatannya dilaksanakan diruang terbuka jadi terasa lebih asyik dan tidak membuat jenuh. saya berharap kegiatan ini dijadikan sebagai kegiatan rutin tidak hanya sekali ini saja.” Ucap Rido.

Senada dengan apa yang diucapkan Rido, Ifadatun Nisa juga merasakan pembelajaran yang lebih asyik dan menyenangkan ketika belajar diruang terbuka dengan cara belajar kelompok. Apalagi ia dan kawan-kawannya dibimbing oleh temannya sendiri. Kalau dibimbing temannya sendiri kata Nisa tidak malu kalau mau bertanya sesuatu yang belum ia pahami.

“menurut saya pembelajaran jadi lebih asyik dan menyenangkan ketika belajar diruang terbuka dengan cara belajar kelompok seperti ini. Apalagi kita dibimbing oleh teman kita sendiri yang sudah pada pintar. Saya jadi tidak malu kalau mau bertanya sesuatu yang belum saya pahami, kalau bertanya sama bapak ibu guru kadang suka malu.” Ucap Nisa sambal tersipu malu. (rw).

Bagikan :
Translate »