Banjarnegara–MTs Negeri 1 Banjarnegara bertekad akan melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri. Tekad tersebut tentunya diimbangi dengan persiapan yang maksimal agar pelaksanaannya tidak asal-asalan.
Salah satu bentuk persiapan pelaksanaan IKM secara mandiri ini adalah dengan mengadakan workshop. MTs Negeri 1 Banjarnegara mengadakan Workshop Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah selama 3 hari dan pada Jumat (15/7) memasuki hari kedua.
Dengan menghadirkan narasumber yang sangat kompeten, Doko Harwanto pengawas SMP Dindikpora Kabupaten Banjarnegara yang juga mengantongi track record tidak main-main di dunia kependidikan Banjarnegara.
Masuk hari kedua workshop yaitu Praktik menyusun ATP seluruh peserta workshop nampak antusias dan semakin bersemangat. Hal ini dibenarkan oleh Doko Harwanto selaku narasumber.
“Luar biasa… peserta workshop Madtsansa sangat bersemangat, tidak yang muda tidak juga yang sudah senior. Alhamdulillah, semoga dengan praktik menyusun ATP sendiri, MTs Negeri 1 Banjarnegara yang meski tidak ditunjuk menjadi madrasah pilot project tetap bisa menjadi pionir bahkan bisa lebih siap dari madrasah yang ditunjuk,” ungkap Doko Harwanto diakhir kegiatan.
Yuniyati selaku wakil kepala urusan kurikulum sangat berharap seluruh peserta workshop dapat memaksimalkan 3 hari ini untuk benar-benar memahami materi.
“Mari maksimalkan, dan jangan sia-siakan. Saya yakin pak Doko akan siap membantu semua kebutuhan kita, terutama mapel mapel agama yang cenderung masih sedikit contoh implementasinya,” ujar Yuniyati kepada tim Warta Madtsansa.
Sementara menurut Abdul Majid salah satu guru Bahasa Arab MTs Negeri 1 Banjarnegara menyampaikan bahwa workshop ini jelas sangat membantu dia secara pribadi maupun secara kelompok mapel bahasa Arab yang memang dalam implementasi kurikulum merdeka masih sangat terbatas contoh-contoh penerapannya.
“Bersyukur madrasah menyelenggarakan workshop lanjutan ini, setelah dulu membahas kulit IKM. Semoga saya, dan MGMP mapel Bahasa Arab di Madtsansa akan bisa menyusun semua kelengkapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan IKM. Dan Alhamdulillah, Pak Doko juga sangat membantu setiap kesulitan yang kami tanyakan,” ucap Abdul Majid bersemangat. (fy/ak)