Banjarnegara – Smart Islamic Parenting merupakan sebuah pola cerdas pengasuhan anak dalam proses tumbuh kembangnya sesuai dengan ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan sunah Rasulullah SAW. Parenting ini biasanya dilaksanakan di sekolah atau madrasah, ada yang secara rutin satu semester, triwulan, bulanan bahkan mingguan. Seperti yang dilakukan oleh RA Al Hidayah Sokanandi. RA tersebut menyelenggarakan Parenting setiap Jum’at pagi dengan narasumber langsung dari kepala RA Al Hidayah ataupun terkadang mengundang dari luar madrasah.
RA Al Hidayah adalah salah satu Rekan MIMAU (MI Maarif Unggulan) Al Falah Joyokusumo selain DA Cokro Sokanandi, RA At Thohiriyah, PAUD Langkah – Langkah mungil, PAUD Al Kautsar, KB Kuwondogiri, PAUD Qurrota A’yun, serta PAUD Kasih Ibu. Rekan MIMAU ini tidak hanya bekerjasama dalam hal PPDB saja, namun juga Parenting ataupun Pelatihan – pelatihan terhadap peserta didik yang akan mengikuti lomba.
Jumat kemarin (20/1), Kepala MIMAU diundang mengisi Parenting dengan judul “Membentuk Karakter Anak Melalui Pendidikan Berbasis Al Qur’an”. Kepala RA Al Hidayah, Murihati Kurniasih yang sudah dekat dan bisa dikatakan akrab dengan kepala MIMAU, Wahyul Khomisah menjadwalkan di Jumat ke- 3 bulan Januari. Jadi hubungan yang positif dan saling mengisi ini disambut baik oleh Wahyul.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kepala MI Joyokusumo yang menyempatkan hadir untuk mengisi ibu – ibu walimurid disini, semoga ilmunya nanti bermanfaat. Kegiatan ini rutin kami adakan setiap Jumat pagi dimulai jam 08.00 sampai dengan pukul 10.00,” tutur Murihati dalam sambutannya.
Sementara itu, Wahyul membawa dua gurunya menemani menjadi operator dalam menampilkan layar materi yang akan disampaikan. Parenting dilaksanakan diruang pertemuan khusus yang dihadiri Walimurid RA Al Hidayah. Wahyul diberikan keleluasaan waktu mengisi Parenting tersebut. Dimulailah dengan perkenalan dan masuk pada materi.
“Anak adalah titipan Allah. Mereka adalah masa depan bagi kita semua sebagai orang tua, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Anak merupakan aset bagi setiap orang tua, semua pasti menginginkan memiliki anak-anak yang salih salihah, berbakti kepada kedua orang tua, agama, bangsa dan negara. Apalagi memiliki anak saleh dijelaskan dalam sebuah hadis yaitu Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan doa anak yang saleh,” jelas Wahyul mengawali Parenting.
Terlihat walimurid seksama mendengarkan parenting yang diberikan apalagi diselingi sharing cerita – cerita nyata yang dialami orangtua dalam mendidik putra – putri mereka. Ada nuansa keakraban disana, canda tawa seolah menyatu dengan mereka. Wahyul menyampaikan ada 4 cara membentuk karakter anak memiliki akhlaqul karimah. Empat hal tersebut dijelaskan satu persatu oleh Wahyul.
Akhlaq yang baik menurut Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin terbentuk karena empat factor yaitu, Watak, Kebiasaan, dan Pendidikan serta Lingkungan. Wahyul mengajak para walimurid ikut memahami keempat factor ini dan berusaha untuk memilih Pendidikan yang tepat untuk putra putrinya.
“Semua sekolah atau madrasah itu baik, namun pilihlah yang terbaik diantara yang baik – baik. Pendidikan berbasis Al Qur’an sangatlah tepat untuk putra – putri bapak ibu semua. Yakinlah rizqi untuk Pendidikan pasti Allah akan memberikannya dan meluaskan serta memudahkannya,” tutup Wahyul mengakhiri Parenting yang selesai pukul 10.00 dan diakhiri dengan tanya jawab seputar Pendidikan. Wahyul memberikan hadiah kepada walimurid yang aktif bertanya. (wk)