Banjarnegara – Salah satu cabang lomba PORSEMA (Pekan Olah Raga dan Seni Maarif) adalah Film Dokumenter. MI Maarif Al Falah Joyokusumo atau biasa dikenal dengan sebutan MIMAU mencoba untuk membuat film dokumenter. Dikoordinir oleh guru kelas V, Farida Fitriana dan menggandeng keluarga MIMAU untuk bersama – sama mencipta film dokumenter sesuai dengan kriteria yaitu mengangkat tradisi amaliyah NU, memiliki tema dan alur yang menggungah dan menginsiprasi serta memiliki kesan dan pesan yang mudah dipahami.
Farida bersama guru lainnya memilih siswa – siswi yang akan menjadi actor maupun aktris ada yang menjadi pemeran utama juga ada yang menjadi pemeran figuran. Setelah itu menentukan ide atau gagasan bersama crew film. Agar lebih terarah, bersama – sama membuat sebuah alur cerita yang dituangkan dalam script atau suatu gambar kerja keseluruhan. Dengan script akan memudahkan komunikasi antara cameramen, pemeran ataupun yang terlibat didalamnya.
Wahyul Khomisah, selaku kepala madrasah memberikan dukungan penuh kepada team kreatif MIMAU. Beberapa kali syuting, Wahyul mengikutinya dan menikmati film yang dibuat. Film dokumenter ini diberi judul “Piweling”, kata tersebut merupakan Bahasa Jawa yang berarti amanat, saran ataupun nasihat. Jadi dalam film yang digarap team MIMAU sebenarnya sangat sederhana namun berusaha memberikan kesan mendalam & menginspirasi penonton nantinya.
“Setelah saya baca synopsis film ini, bagi saya memang sangat menarik karena dalam film tersebut dimana ada sebuah keluarga yang sudah tidak memiliki ayah, namun keluarga yang ditinggalkan masih konsisten untuk melanggengkan tradisi baiknya dalam amaliyah NU,” jelas Wahyul.
Yang menjadi pemeran utama dalam cerita ini adalah Nada kelas III dan Zatan yang merupakan seorang siswa kelas V. Mereka memerankan sebagai anak seorang ayah yang telah wafat. Namun mereka selalu mengamalkan kebiasaan yang diajarkan oleh ayahnya yaitu ziarah kubur, tahlilan, “perjanjenan” atau pembacaan kitab al barzanji karangan Syeh Ja’far Al Barzanji.
Setelah beberapa kali syuting akhirnya film tersebut dikirim link panitia PORSEMA Kabupaten. Pada hari Kamis kemarin, (12/1) diumumkannya madrasah yang menjadi juara peringkat 1,2, dan 3. Alhamdulillah MIMAU Joyokusumo menjadi yang terbaik atau mendapatkan juara 1 se-Kabupaten Banjarnegara.
“Alhamdulillah, meski hanya latihan dan persiapan yang tidak lama kita akhirnya menjadi juara 1, semoga nanti terpilih juga di Tingkat propinsi, terimakasih atas semua kerja keras anak – anak semua. Keluarga MIMAU yang selalu mendukung serta team kreatif MIMAU,” tutur Farida.
Panitia PORSEMA Kabupaten mengirimkan file film ke panitia propinsi. Dan pada saatnya nanti tepatnya H-7, panitia PORSEMA Propinsi akan menyeleksi yang memenuhi kriteria yaitu Kesesuaian dengan tema, Orisinalitas dan ide cerita, Teknik pengambilan video dan konsep editing, Pesan yang disampaikan, Jumlah viewer dan like di Youtube untuk menentukan kejuaraan. (wk)