Banjarnegara – Simulasi Fasilitataor Daerah (Fasda) dalam Pelatihan PKB MGMP mata pelajaran Bahasa Indonesia Kabupaten Banjarnegara selalu dilakukan selama pelatihan.
Pelatihan IN 2 unit pembelajaran tes berita dilaksanakan di MTs N 3 Banjarnegara, (8/11). Dengan menggunakan simulasi fasda berupaya untuk membangun praktik pembelajaran yang baik.
Unit pembelajaran yang disajikan oleh fasda, diharuskan menggunakan simulasi praktik yang baik di madrasah. Dengan tujuan memberi gambaran bagaimana melakukan praktik pembelajaran yang baik di kelas.
Praktik pembelajaran yang baik menjadi fokus pelatihan. Guru harus mempunyai mind set yang baik terhadap pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru harus perfect. ”Bukan membebani atau merepotkan,” ungkap Dwi Widiyastuti fasilitator daerah mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Selanjutnya dikatakan bahwa hati para guru harus kita ambil. Keberadaan guru di dalam pelatihan bukanlah mengugurkan kewajiban semata tetapi juga kebutuhan akan pengembangan diri. Jadi setelah sadar akan tumbuh “up grade” diri agar tidak ketinggalan informasi.
Pelatihan yang diikuti guru juga berisi contoh penerapan metode pembelajaran abad 21. Harapannya guru melek terhadap teknologi dan sesuai dengan tuntutan zaman. Memang tidak mudah menerapkan sesuatu yang baru, minimal ada gambaran bahwa pembelajaran selalu dinamis. ”Pastinya butuh persiapan dan pengetahuan tentang metode pembelajaran abad 21,” ujarnya menambahkan.
Tuntutan terakhir pelatihan PKB MGMP mata pelajaran bahasa Indonesia harus ada produk yang dihasilkan. Tantangan pembelajaran abad 21 memang peserta didik harus bisa mencipta dari apa yang telah dipelajari. Produk yang dihasilkan tentunya dengan simulasi. Fasda bisa mengarahkan peserta pelatihan ke indikator keberhasilan pembelajaran. “Jika sudah bisa menghasilkan karya dapat dikatakan pembelajaran menjadi berhasil dengan baik, “ jelas ibu Fasda mengakhiri perbincangan. (dw/ak)