Banjarnegara -Tiga jawara mata pelajaran Bahasa Indonesia selalu menorehkan prestasi.
Dalam even Indonesia Smart Science (ISS 2022) yang diselenggarakan oleh Scotrain berhasil menyabet dua emas dan satu perunggu (13/6).
Rizqia Dhurotus Sangadah dan Ahsanul Alkhorimah tetap bisa mempersembahkan emas, sementara Nayla Putri Anindita menyumbangkan perunggu.
Keberhasilan ini tak lepas dari bimbingan yang secara kontinu dan rutin oleh Dwi Widiyastuti yang sangat telaten.
“ Butuh ketekunan untuk bisa mempertahankan kejuaraan minimal dalam zona aman,” ujarnya memberi keterangan.
Hal senada juga diungkapkan Ratna Ayu Kartika selaku kepala madrasah bahwa lomba itu harus dipersiapkan secara maksimal jauh-jauh hari. Tidak mendadak apalagi tanpa persiapan.
“ Berlatihlah dan belajarlah terus meskipun tidak ada lomba. Dengan tujuan agar otak kita terbiasa dengan berpikir dan menyerap ilmu setiap hari. Otak tidak akan berat bekerja jika dilakukan secara bertahap,” ungkapnya lagi.
Anak- anak ini memang tidak pernah mengeluh apalagi bosan dalam menjajagi setiap perlombaan. Jadi, memang sudah siap mental dan pengetahuannya. Semakin lama akan semakin terbiasa dan sudah menjadi makanan pokok sehari-hari belajar itu.
“ Belajar itu suatu kebutuhan bukan sebuah kewajiban yang hanya sebagai pelengkap saja,” ujar Dwi Widiyastuti menasihati.
Dengan demikian belajar pasti kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan setiap hari.
Wangid Sunandar juga mengimbau ketiganya agar tak bosan untuk membaca buku agar menambah wawasan dalam menghadapi berbagai lomba.
“ Semua harus didukung baik dari segi motivasi dalam diri siswa maupun motivasi dari luar. Jadi nanti akan mendapatkan hasil yang maksimal,” ujarnya.
Untuk meraih memang sangat mudah namun mempertahankan lebih susah. Hal ini perlu lingkungan belajar yang kondusif. (rh/dw)