Implementasikan Kurikukum Merdeka, MTs Cokroaminoto Tanjungtirta Adakan Pelatihan Teknik Pembelajaran Fasilitasi

Banjarnegara – Pembelajaran yang menarik pada kurikulum 13 adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik lebih aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar, peserta didik dituntut berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, kreatif dan inovatif, berkolaborasi dan komunikatif dengan teman serta bekerja sama dalam kelompok di dalam kelas maupun di luar kelas.

Pada pembelajaran K-13 guru hanyalah berperan sebagai fasilitator dan motivator (facilitators and motivator). Pembelajaran K-13 berpusat kepada siswa (Student Centered Learning) dan guru hanya menerapkan metode dan teknik yang membangkitkan semangat kegairahan, dan menyenangkan bagi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Untuk memperoleh pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa di kelas maupun di luar kelas, guru dituntut untuk lebih kreatif, inovatif dalam menggunakan berbagai metode, teknik dan model pembelajaran (dikutip dari Kompasiana.com).

Berangkat dari pemikiran itulah MTs Cokroaminoto Tanjungtirta (Mascot) kecamatan Punggelan kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan pelatihan teknik pembelajaran fasilitasi.  Teknik pembelajaran fasilitasi ini merupakan teknik yang memudahkan cara belajar dengan mengedepankan cinta, kasih sayang, tauhid, aktif, kreatif dan menyenangkan serta memberi ruang kemerdekaan kepada siswa untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin (16/01/2023) di halaman Mascot ini diikuti oleh seluruh dewan guru dan siswa siswi kelas 7 sampai dengan 9. Pelatihan yang bertujuan untuk melatih siswa menumbuhkan rasa sayang dan cinta kepada makhluk ciptaan Alloh, menumbuhkan sikap kemandirian belajar, aktif dan kreatif serta mengembangkan potensi bakat dan minat yang dimilikinya tersebut mengusung tema belajar itu asyik dan menyenangkan di pandu langsung oleh kepala madrasah.

Inti materi yang disampaikan  kepala madrasah, Leken Setyadi yaitu mengajak anak-anak dan guru belajar membangun pengalaman, mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, mengubah pengetahuan menjadi pemahaman, mengubah pemahaman menjadi kecakapan dan kecakapan menjadi aksi yang nyata yang bermanfaat bagi dirinya dan orang banyak melalui sebuah karya kreatif yang diambil dari benda kesayangan dan permainan yang mendorong anak untuk mempertunjukkan hasil karyanya tersebut.

Pelatihan yang dimulai pukul 08.00 hingga 11.30 wib tersebut menarik perhatian anak dan meningkatkan antusiasme dalam belajar meskipun dibawah sengatan terik matahari. Disamping itu nampak terwujudnya kemandirian belajar siswa dan disitu guru hanya berperan sebagai fasilitator saja.

“itulah hakikat belajar melalui teknik pembelajaran fasilitasi”. Ucap Leken (rw/ls).

Bagikan :
Translate »