Banjarnegara – Hari kesembilan dari kegiatan pelatihan teknis substantif manajemen pembelajaran yang diselenggarakan oleh K3M MTs yang bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan Semarang mengagendakan presentasi desain simulasi P5 dan PRLA.
8 kelompok dari peserta pelatihan harus mempresentasikan desain simulasi P5 dan PRLAnya masing-masing. Dan kelompok dari MTs Negeri 1 Banjarnegara berkesempatan menjadi pembuka agenda presentasi pada Kamis (4/8).
Bertindak sebagai wakil kelompok, Yuniyati mempresentasikan hasil desain simulasi P5 dan PRLA dari kelompok yang mengambil tema Serayu Merayu, Jihadku untuk Lingkungan dengan menyampaikan skenario desain simulasi P5 dan PRLA dan dilanjutkan dengan menayangkan video simulasi yang telah diunggah di Channel YouTube MTs Negeri 1 Banjarnegara.
“Video simulasi kelompok kami Alhamdulillah sudah memuat semua aktivitas yang kami desainkan yaitu pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi dan tindak lanjut,” terang Yuniyati kepada tim Warta Madtsansa.
Lebih lanjut Yuniyati juga mengungkapkan bahwa dari hasil presentasi tadi kelompoknya mendapatkan banyak saran dan masukan.
“Kelompok kami tadi mendapatkan banyak masukan dari Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Semarang, baik dari Bu Katam maupun Pak Falak yang tentunya sangat bermanfaat untuk realisasi pelaksanaan P5 dan PRLA di Madtsansa nantinya.”
Sri Sukarni Katamwatiningsih selaku Widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan Semarang menyampaikan bahwa secara keseluruhan dari semua kelompok sudah mulai paham bagaimana desain dari P5 dan PRLA.
“Saya mengapresiasi untuk semua usaha dari seluruh peserta pelatihan dalam pembuatan video simulasi P5 dan PRLA sebagai bentuk baru dari implementasi kurikulum merdeka. Semoga dari hasil review kami tadi, akan semakin menjelaskan bagaimana seharusnya pelaksanaan kegiatan P5 dan PRLA di masing-masing madrasah pelaksana implementasi kurikulum merdeka,” terang Widyaiswara senior yang akrab disapa dengan Bu Katam bersemangat.
Agenda presentasi desain simulasi P5 dan PRLA menjadi kegiatan terakhir sebelum kegiatan pelatihan teknis substantif manajemen pembelajaran resmi ditutup pada hari kesepuluh. (Lin)