3 Cara Pidato Dengan Baik, Hanna: Selalu Awali Dengan Senyuman

Banjarnegara – Saat ini keterampilan berkomunikasi seperti pidato sangat dibutuhkan. Sebab, biasanya berbagai acara, membutuhkan keterampilan dan kepandaian seseorang bicara pada khalayak ramai.

Siang ini, Selasa, (25/4/22) salah satu siswa yang tidak asing lagi namanya akan membagikan tips cara berpidato dengan mudah. Siswa tersebut adalah Hanadia dari kelas 7C. selain aktif di bidang ekstrakurikuler karate dan juga tahfidz, Hana justru memiliki bakat berbicara di depan umum. Tak ayal dirinya seringkali mengikuti berbagai event khususnya di bidang pidato.

Saat ditemui di MTs N 1 Banjarnegara wanita yang akrab disapa Hanadi ini memberikan tips untuk teman-teman yang ingin belajar berpidato. Sebab ia merasa, masih banyak teman-temannya yang masih tidak pede dalam berbicara di depan umum. Seperti merasa malu, minder, bahkan tidak percaya diri.

Lantas bagaimana cara berpidato yang baik menurut Hana? Akan ada tiga cara yang akan disampaikan olehnya melalui wawancaranya, yang pertama adalah pahami materinya.

“Sebelum menyampaikan pidato, hendaknya kamu memahami isinya terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar dalam penyampaian tidak ada kesalahan secara substansial. Kamu harus melakukan riset bagaimana kondisi audiens yang akan mendengarkan pidato kamu. terus dalami materi pidato agar tidak gugup sewaktu menyampaikan.” tandasnya secara rinci.

Setelah menguasai materi, Hana menyebut apabila seseorang menggunakan metode membaca dalam menyampaikan pidato, maka bacalah secara tenang tanpa terburu-buru. Agar audient dapat mencerna isi pesan pidato dengan baik.

Namun dalam membaca tentunya perlu power yang unggul daripada audient itu sendiri, menurutnya dalam menyampaikan isi pesan dalam naskah pidato, sebaiknya dikeluarkan dengan suara yang lantang.

“Selain dapat menarik perhatian penonton, suara lantang diperlukan agar kejelasan isi pidato lebih mudah didengar. Saat orator menyampaikan berisi ajakan, maka harus dengan suara kuat supaya ditiru audient lainnya,” tutupnya.

Dengan begitu audient akan mendengarkan materi yang akan disampaikan sewaktu berpidato. Dari ketiga metode ini, tiga poin ini harus ditanamkan sedini mungkin dalam mempraktikkan berbicara di depan umum. Namun teori tanpa usaha akan gagal jika seseorang hanya terpaku pada suatu naskah tanpa adanya suatu pergerakan. (ran/ak)

Bagikan :
Translate »