Nabi Muhammad SAW adalah panutan manusia dalam berbagai hal, baik dari sisi hukum, akidah, akhlak dan tata kehidupan manusia. Tidak ada yang memungkiri di akhir zaman manusia banyak melenceng dan kurang “ingat” apa yang sudah digariskan dalam Al Quran dan Hadits. Hal ini di sampaikan dalam acara Pengajian Akbar dalam Rangka Maulud Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Panitia Pengajian Umum (PPU) Kabupaten.
Dalam acara tersebut bersamaan dengan Pentasyarufan Zakat oleh Baznas Kabupaten Banjarnegara di Pendopo Dipayudha Adigraha Rabu ini (14/1/15). Hadir pada pengajian, Bupati Banjarnegara, Wakil Bupati, Kepala Kankemenag Kabupaten Banjarnegara, Pejabat SKPD kabupaten, Unsur TNI-Polri, Ketua Darmawanita, Pimpinan Ormas Islam baik NU, SI maupun Muhammadiyah, PPU, Penyuluh Agama Islam, para mustahik, tamu undangan dan jamaah pengajian. Tausiyah pengajian disampaikan oleh pengasuh Pondok Assalam Temanggung Ustazd Lanang Muladi.
Disampaikan laporan kegiatan oleh Drs.Sobri selaku Ketua PPU, bahwa kegiatan kali ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan PPU dan rapat terbatas PPU pada tanggal 7 Januari 2015. Kegiatan bertujuan sebagai ajang silaturrahmi ulama dan umaro, sarana kerukuman umat Islam yang beragam, juga pentasyarufan zakat oleh Baznas kabupaten sebagai lanjutan pentasyarufan yang sudah dilaksanakan Selasa, 13 Januari 2015 di aula Kementerian Agama Kab. Banjarnegara. Jumlah mustahik sebanyak 443 orang terdiri dari 139 orang untuk zakat produktif dan 304 untuk zakat konsumtif, dengan jumlah zakat Rp. 299.700.000,-.
Dalam sambutan pembinaan dari Ketua Baznas Kabupaten, H. Sutedjo Slamet Utomo, M. Hum berharap pengajian akbar yang diselenggarakan PPU ini sebagai siraman rohani dan “menenangkan” kondisi atas bencana yang terjadi di Banjarnegara yang beruntun di berbagai wilayah. Dan pentayarufan zakat bisa membantu mereka yang membutuhkan. Zakat produktif di perbanyak dengan harapan memberi bantuan dalam usaha agar bisa mandiri, berbeda dengan bantuan BLT dan BLS yang biasanya langsung dimanfaatkan secara sesaat/langsung.
“Silahkan zakat produktif dimanfaatkan untuk menambah modal usaha, agar bisa mandiri dan berkembang” di tambahkan. Karena sudah banyak contoh zakat produktif bisa memberikan “stimulus” dalam kemandirian usaha dan peningkatan usaha, seperti juragan dawet yang berhasil dan pengusaha nasi goreng yang sudah memiliki warung sendiri.
Tausiyah yang disampaikan oleh Ustazd Lanang Muladi amat mengena dengan membahas tempat manusia transit alam dalam perjalanan sebagai “makhluk Alloh”. Ada alam rahim, alam dunia/ darul bala, alam barzah/ alam penantian, dan alam akhirat/ darul jaza. Amal manusia baik “amal salah” dan “amal soleh” akan ditimbang sebagai “jaza”/ balasan amal di dunia