Banjarnegara – Sistem Fullday school adalah sistem KBM (kegiatan belajar mengajar) yang diberlakukan dari pagi sampai sore hari. Di MI Maarif Al Falah Joyokusumo mulai pukul 07.00 – 14.45 WIB. Dengan waktu yang lama di madrasah, diharapkan siswa selalu berprestasi belajar dalam proses pembelajaran yang berkualitas yakni akan terjadi perubahan positif dari setiap individu siswa sebagai hasil dari proses dan aktivitas dalam belajar.
Senin (25/07), MI Ma’arif Al Falah Joyokusumo (MIMAU) memberlakukan kembali sistem full day school setelah 2 (dua) tahun lebih terhenti karena adanya pandemi covid 19. Sesuai dengan slogan MIMAU, yaitu Cekatan maka tujuan full day school ini membentuk siswa cerdas, kreatif, inovatif dan Qurani.
Dengan sistem ini pembelajaran siswa MIMAU lebih maksimal dibandingkan dengan pembelajaran semasa pandemi yang hanya berlangsung 3(tiga) jam saja dan itupun dengan sistem pergantian shift. Semua walimurid merasakan kembali manfaat full day school.
“Alhamdulillaah, setelah pandemic ini saya sangat bersyukur sudah belajar normal Kembali, anak jadi dapat memahami materi lebih dalam, lebih leluasa memanfaatkan waktu untuk mengembangkan pelajaran dan kegiatan yang bermanfaat. Kitapun sebagai orangtua tidak terlalu cemas karena waktu belajar dan bermain sudah di madrasah,”. tutur Fitri, salah satu walimurid kelas IIIB
Sistem pembelajaran full day school ini memaksimalkan waktu sebaik mungkin untuk belajar secara efektif agar kualitas belajar lebih meningkat. Kegiatan di madrasah dengan penerapan full day scholl ini dimulai dari Sholat Dhuha, Hajat Berjamaah, dilanjutkan doa bersama dan hafalan asmaul husna. Kemudian masuk kelas Qiraati masing – masing jilid, baru kemudian menerima pelajaran sesuai kurikulum.
Selanjutnya pembiasaan sholat dhuhur berjamaah, melaksanakan istirahat dan makan bersama dipandu etika berdoa. Selain itu pelajaran yang menjadi unggulan seperti kaligrafi, tilawah, tahfizh serta TIK yang merupakan ciri khas MIMAU yang menjadikan madrasah ini menerapkan full day school. Meskipun siswa belajar dan mengikuti kegiatan dari pagi sampai menjelang sore mereka terlihat semangat karena guru – guru dalam mengajarkan bervariatif, kreatif dan penuh inovasi
Dalam penutupan doa sebelum pulang, Wahyul sebagai kepala madarasah MIMAU menyampaikan pesan yang harus selalu diingat guru – gurunya.
“Marilah kita bersama mengajarkan anak – anak kita dengan cara belajar yang menyenangkan, interaktif, dan praktis, bukan hanya tempat tatap muka sambil duduk belajar saja. Semoga dengan diterapkannya kembali full day school ini mendukung prestasi anak-anak untuk belajar lebih tekun tanpa takut kekurangan waktu bermainnya,” ujar Wahyul. (nf/wk)