Berbalut Tangis Haru Upacara Adat Pelantikan Pramuka Garuda Disaksikan Langsung oleh Wali Siswa

Banjarnegara – Tetesan air mata haru mewarnai upacara adat pelantikan pramuka garuda pada Sabtu (29/10). Upacara adat yang dipandu oleh dua andalan ranting, Wiwi dan Rowi ini disinari matahari yang terik di siang hari. Lapangan MTs Negeri 1 menjadi saksi bahwa 14 garuda lahir dari para pejuang yang gagah berani.

Sudah menjadi syarat bahwa sebelum pelantikan pramuka garuda diadakan upacara adat. Pada pelantikan pramuka garuda kali ini para wali dari penggalang yang akan dilantik turut hadir juga sebagai saksi pada upacara adat. Upacara adat ini juga dihadiri oleh para dewan guru dan Calon Dewan Penggalang (CDP). Di hadapan para peserta upacara, para calon pramuka garuda diarahkan untuk menjemput wali dan menempatkan mereka di kursi yang telah disediakan. Dilanjutkan dengan membasuh kaki, meminta maaf dengan cara sungkem, menyuapi wali, dan memeluk erat mereka.

“Ingatlah dahulu mereka memandikanmu, menyuapimu tanpa pamrih. Sekarang giliran kalian membasuh kaki mereka, menyuapi mereka, dan meminta maaf sekaligus memohon doa restu kepada mereka. Peluklah mereka, bisikan dalam telinga mereka bahwa kalian sangat menyayangi mereka,” ucap Rowi, pemandu upacara adat.

Tampak juga bahwa para orang tua, wali calon pramuka garuda juga meneteskan air mata. Suasana mengharu biru ini sangat khidmat, sejalan dengan nama acaranya yaitu upacara adat. Upacara adat ini memang perlu dilaksanakan untuk menangguhkan para calon pramuka garuda dalam segi budi pekerti. Upacara adat ini akan dikenang oleh siswa selama-lamanya.

“Momen langka seperti ini, orang tua yang menyaksikan gagahnya putra/putri mereka berdiri tegap siap dilantik menjadi seorang garuda. Ini akan terkenang sepanjang masa, sama seperti saya dahulu. Orang tua sebagai saksi titik perjuangan anak-anaknya yang tidak akan pernah sia-sia,” pungkas Wiwi, salah satu dewan menguji dari kwartir ranting Banjarnegara. (rin)

Bagikan :
Translate ยป