Banjarnegara- Bimbingan dan Konseling menerapkan kerapian rambut pada santri tujuannya untuk menumbuhkan rasa kedisiplinan. Disiplin merupakan kepatuhan dan ketaatan seseorang terhadap aturan yang berlaku. Santri harus berpenampilan sesuai aturan sekolah yaitu, menerapkan kerapian rambut santri yang panjang. (12/8).
Kegiatan ini dilakukan oleh guru BK Pak Tenang Yunanto Setyawan, guna menjaga kerapian rambut santri. Perilaku santri terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Sekolah merupakan faktor utama yang membentuk karakter dan perilaku santri.
Oleh karena itu, bimbingan dan konseling (BK) bersinergi dengan kepala madrasah terapkan kerapian rambut santri dalam ajaran baru ini. “Sebagian santri putra kelas 7 sudah dilakukan kerapian rambut dengan ukuran 2 dan 1, antusias santri semangat mendukung kegiatan ini. Karena, untuk mengarah kedewasaan santri. Kerapian rambut sudah berjalan di kelas 7 dan 8 selanjutnya untuk kelas 9.” Ujar Tenang Yunanto Setyawan BK Matsaka.
Para santri diajarkan menjaga kerapian, baik pakaian maupun rambut. “Potongan rambut santri harus rapi, jika tidak rapi akan ada teguran dari guru BK.” Ujar Tenang Yunanto Setyawan BK Matsaka.
Pesan kepala madrasah M. Nur Iman Fathoni kepada santri. “Awalnya memang sebagian siswa merasa berat rambutnya di potong. Namun, dalam proses pemahaman dan pembiasaan, lambat laun mayoritas santri paham akan kerapian dan kedisiplinan dalam berpenampilan terutama rambut. Dengan menerapkan potongan rambut santri serentak dan serasi agar santri melakukan kedisiplinan belajar dan kerapian.”
Tujuan dilakukan ini harapannya agar santri MTs Ma’arif NU 01 Susukan, memiliki karakter hidup yang disiplin.(nt).