Di MI Cokroaminoto 02 Bondolharjo Sampah Tidak Dibuang Tapi Di Tempatkan

Banjarnegara – Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman. Masalah sampah tersebut dapat juga menimbulkan pencemaran yang akan merusak lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang rusak dapat menjadi sumber penularan penyakit, mengganggu estetika, serta menurunkan tingkat kenyamanan dan pada akhirnya mengganggu berjalanya proses belajar mengajar.

MI Cokroaminoto 02 Bondolharjo memandang persoalan sampah di Madrasah sesuatu yang memerlukan penanganan serius, sekalipun belum sampai pada tingkat membahayakan, namun jika masalah sampah yang kelihatannya sepele ini jika dibiarkan dan tidak mendapatkan penanganan yang serius akan berdampak buruk bagi lingkungan.

Berangkat dari persoalan itu MI Cokroaminoto 02 Bondolharjo sebagai lembaga pendidikan yang memberikan pembelajaran dan praktik langsung kepada siswa didiknya salah satunya adalah cinta lingkungan yang bersih maka kegiatan pembiasaan setiap pagi sebelum KBM berlangsung mengadakan kegiatan pungut dan tempatkan sampah pada tempatnya, karena sampah bukan untuk di buang tetapi ditempatkan.

Sejalan dengan itu semua Guru dan Karyawan MI Cokroaminoto 02 Bondolharjo juga merasa sebuah keharusan bahwa kebersihan lingkungan terutama di Madrasah dan tempat tinggal harus benar-benar di perhatikan dan mendapat penanganan secara serius sejak dini “kita sebagai guru harus mau dan mampu menjadi contoh bagi anak-anak kita di Madrasah, sehingga di rumah menjadi pembiasaan untuk tidak buang sampah sembarangan dan perilaku hidup bersih dan sehat” ungkap Akhmadiyono salah seorang Guru MI Cokroaminoto 02 Bondolharjo yang secara rutin setiap pagi memberikan contoh kepada siswa-siswinya untuk menempatkan sampah pada tempat sampah di Madrasahnya.

Azril nama panggilannya adalah siswa kelas I, sosoknya yang mungil namun anaknya sangat aktif ketika ditanya sedang apa zril “sedang pungut sampah di kelas dan di halaman pak, kasian sekolah ini jadi tidak bersih jika dibiarkan pak” jawabnya polos, sambil membawa tong sampah dari kelas untuk di taruh Tidak ada saran sampah yang selanjutnya di bakar.

Sejalan dengan itu Mokh. Basuki selaku kepala Madrasah mengungkapkan “Sebenarnya ini sudah menjadi pembiasaan atau rutinitas siswa kami setiap hari dan terjadwal, namun memang kami sangat mengapresiasi terhadap guru dan siswa kami yang selalu peduli terhadap kebersihan madarasah ini, walaupun masih jauh dari sempurna, contohnya kita  masih sulit untuk memisahkan antara sampah organik dan un organik, namun sulit bukan berarti tidak bisa”

Kendala yang umum ya karena kita juga harus menyadari bahwa lingkungan madrasah belum memiliki tempat khusus atau kantin madrasah sehingga mau tidak mau anak-anak kadang harus jajan yang ideran atau pedagang kaki lima dan pastinya bekas jajan atau bungkus jajan meninggalkan sampah “Kita tidak mungkin dong melarang orang berjualan sepanjang itu jajan yang masih layak konsumsi, namun kita juga sedang mencari solusi agar jajan yang di edarkan adalah jajanan sehat dan tidak meninggalkan sampah di lingkungan Madarasah” imbuhnya

 (mb)

Bagikan :
Translate »