Banjarnegara – permainan tradisional adalah suatu hasil budaya masyarakat yang telah tumbuh dan hidup hingga sekarang, permainan peninggalan nenek moyang yang dilakukan dengan suka rela dimana permainan tersebut dimainkan menggunakan bahasa maupun ciri khas dari daerah.
Jadi, bermain permainan tradisional ternyata juga bisa membantu melatih koordinasi tubuh dan kemampuan motorik kasar. Permainan anak tradisional juga membutuhkan kerja sama antarkelompok untuk bisa memenangkan permainan. Kerja sama diperlukan di berbagai aspek kehidupan kita, Selain sebagai sarana bernostalgia, bermain permainan tradisional ternyata punya banyak manfaat. Permainan tradisional memiliki manfaat holistik untuk melatih kemampuan motorik, sensorik, matematika, dan interaksi sosial.
Seperti yang dilakukan oleh siswa-siswi MI Cokroaminoto 02 Bondolharjo, disela-sela waktu istirahat mereka memanfaatkan waktu luangnya untuk bermain permainan tradisional, permainan yang mereka lakukan salah satunya adalah engklek atau dalam bahasa anak-anak biasa disebut dengan ingkling atau yang memiliki nama internasional hopscotch, telah dimainkan sejak berabad-abad lalu. Dilansir dari laman Hopscotch.in, permainan ini dilaporkan berasal dari dari zaman Romawi Kuno.
Permainan engklek (dalam bahasa Jawa) merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada bidang–bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Adapun aturan permainan ini mudah saja: Anda tinggal melompat dari satu kotak ke kotak lain dengan sebelah kaki (boleh mendaratkan dua kaki pada dua kotak yang berjajar). – Lemparkan karet penghapus ke salah satu kotak. Kotak yang terisi karet penghapus itu tidak boleh Anda injak. Kalau diinjak, berarti Anda kalah.
“Lebih baik dan lebih senang ketika melihat anak-anak itu aktif bergerak daripada hanya bermain hp yang berefek negatif, baik bagi kesehatan fisik maupun psikis,” ungkap Mufidun selaku guru Olahraga di kelas III
Selain itu bermain tradisional merupakan bagian dari nguri-nguri budaya daerah diwilayahnya,” tambahnya
Tata salah satu siswa yang melakukan permainan engklek atau ingkling terlihat sangat antusias dan semangat penuh konsentrasi supaya timnya tidak kalah dengan tim lawan,
“kita harus kompak untuk mengalahkan tim lawan, sebab tim kita sudah meraih bintang 3, jangan sampai tim lawan melebihi bintang kita,” ucapnya kepada teman satu tim dengan penuh semangat.
“Pada prinsipnya kami sangat mendukung untuk permainan tradisional ini selain sebagai sarana bermain dan mempertahankan budaya kita, juga sebagai edukasi secara langsung antara tentang kerja tim dan kelompok, tidak ada keseriusan selain di permainan, mungkin ungkapan itu tepat untuk anak-anak kita,” pungkas Mufidun (mb)