Banjarnegara – Ahad, 7 November 2021 di MI Ma’arif Pucang tampak sibuk. Sekitar limapuluhan orang berkumpul memenuhi undangan ‘gugur gunung’ pengecoran halaman MI Ma’arif Pucang berukuran 17m x 3,5m tersebut.
Pengecoran dimulai jam 07.30 berjalan kompak dan rancak. Tanpa dikomando masing-masing menempatkan diri sesuai dengan alat yang dibawa. Tampak ada 7 warga memegang angkong, 6 sekop, 3 cethok, 2 drum besar penampung air. Angkong.
Hiruk pikuk pengecoran halaman tersebut diawali dengan dihidupkannya molen pengaduk material. Asap tebal mesin disel menambah semarak kegiatan. Guru, komite, Warga setempat, wali murid dan pengurus ranting LP Ma’arif nampak guyub menggelar adukan beton. Sementara ibu-ibu yang menyiapkan berbagai macam makanan yang terus berdatangan dari wali murid maupun shodaqoh ibu-ibu fatayat maupun muslimat NU. Wajah-wajah penuh semangat dan antusias menghiasi aksi gugur gunung sepanjang siang itu. Berkat kekompakan luarbiasa itu pengecoran yang semula diperkirakan memakan waktu seharian bisa diselesaikan jam 12.00 siang.
Menurut Kepala MI Ma’arif Pucang, Hasyim Affandi, kegiatan gugur gunung pengecoran halaman ini murni dari swadaya wali murid, warga dan Badan Otonom (Banom) ranting NU Pucang.
“Gugur gunung ini menghabiskan swadaya sekira sepuluh juta lebih.” Ujar Pak Hasyim.
Berdasarkan informasi dari bendahara kegiatan terkumpul swadaya berupa material dan sewa molen senilai Tiga juta lima ratus, terdiri dari semen 34 zak, split 2 kubik dan pasir 4 kubik. Tenaga cor sejumlah 50 orang senilai lima juta dan terakhir Shodaqoh makanan senilai dua juta.
Pada akhir kegiatan ditutup dengan makan bersama dan ucapan terimakasih dari kepala Madrasah kepada semua pihak yang telah menyukseskan gugur gunung pengecoran.
“Semoga dengan dicornya halaman madrasah yang juga difungsikan untuk jalan umum tersebut akan menjadi sedekah jariyah bagi semua yang terlibat dalam kegiatan ini. Jazakumullah khayran katsiran,” demikian doa kepala Madrasah menutup acara gugur gunung hari itu. (ros/ak)