Banjarnegara – Puskesmas 2 Banjarnegara mengadakan Pembekalan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) kepada semua guru MI, MTS, SMP dan SMK se kecamatan Banjarnegara (12/1)
Bertempat di Aula UPTD Puskesmas Banjaernegara 2 acara ini digelar dalam rangka upaya pencegahan stunting.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh dr. Ana Susanti, MM kepala UPTD Puskesmas 2 stunting adalah problematik yang paling banyak dan perlu penanganan yang intensif.
Berbagai komponen harus terlibat di dalammya karena peliknya rantai stunting yang terjadi sekarang.
“Ada tiga beban gizi bagi remaja. Gizi tersebut antara lain: pendek, kurus, gemuk dan kebiasaan tidur di atas pukul 12.00,” jelasnya.
Berdasarkan data tersebut puskesmas 2 merasa perlu adanya kerjasama untuk meminimalkan potensi stunting sehingga bisa diperbaiki.
Dengan mengandeng sekolah dari berbagai jenjang maka akan memperbaiki gizi bagi anak-anak sekolah meskipun belum maksimal.
Dwi Widiyastuti guru MTs N 2 Banjarnegara sebagai peserta kegiatan juga membenarkan hal tersebut. Sekolah juga harus ikut ambil bagian dalam memperbaiki stunting di sekolah.
“ Kita coba dengan menjaga gawang di kantin sekolah. Yang dijual harus memenuhi nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Terutama anak usia 13-18 tahun,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa setelah diadakan scranning beberapa bulan yang lalu ditemukan anak yang perkembangannya jauh dari usianya, kurus dan obesitas.
“Obesitas terjadi disebebkan karena anak zaman sekarang aktivitas fisiknya sedikit dibanding dengan kegiatan yang berkaitan dengan Hp,” ungkapnya lagi.
Selain itu dr. Ana mengatakan pola makan sehat juga harus diperkenalkan dan dibiasakan kepada anak. Parahnya orang tua yang selalu mendampingi tidak berpola makan yang sehat.
“Nah ini yang menyebabkan anak itu juga mempunyai gizi yang jelek, Jung Food makanan praktis namun tidak menyehatkan bagi tubuh. Sebaiknya perbanyak makan sayur dan buah. Dan berikan pada tubuh porsi makan yang seimbang,” tuturnya prihatin.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bersama untuk menuntaskan stunting di wilayah Puskesmas 2 dengan mengandeng sekolah binaan agar memutus mata rantai stunting yang memprihatinkan.(dw)