Hebat, Cerpen Milik Ketua OSIM Madtsansa Terbit di Kedaulatan Rakyat Yogyakarta

Banjarnegara – Karya sastra dan pembaca mempunyai hubungan yang erat. Karya sastra hadir untuk kepentingan masyarakat pembaca, sementara makna dan nilai karya sastra ditentukan oleh pembaca. Pemaknaan terhadap karya sastra tersebut disampaikan pembaca melalui kesan yang diperoleh setelah membaca karya sastra. Kesan atau respons yang diperoleh pembaca menandakan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra tersampaikan.

Agar karya sastra mendapat respons pembaca, Senin, (14/8/22) salah satu karya sastra milik ketua OSIM (Organisasi Intra Madrasah) yaitu Khalilul Fahmi Al Fatimu terbit di media Kedaulatan Rakyat Yogyakarta. Melalui bimbingan  Ibu Risky Arbangi Nopi, Khalilul percaya bahwa karya sastra berupa cerpen miliknya akan termuat di media dan sedapat mungkin menarik untuk dibaca.

“Alhamdulillah salah satu siswa sekaligus ketua OSIM Madtsansa karyanya termuat di edisi Cerma (Cerita Remaja) selain bakat memimpin teman-temannya di lingkup MTs N 1 Banjarnegara, Al juga pandai membuat karya fiksi berupa cerpen.” tutur Risky Arbangi Nopi saat di wawancarai oleh tim warta madtsansa pada Senin, (15/8/22).

Sebagaimana diketahui, pada cerpen remaja, karya ditujukan untuk pembaca remaja. Di antara ciri cerpen kategori ini adalah menjadikan remaja sebagai tokoh utama. Tokoh remaja dalam konsep ini dimaksudkan sebagai mereka yang berada pada usia 14-17 tahun yang identik dengan usia Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

Di satu sisi, Khalilul atau remaja yang akrab disapa Al ini menilai bahwa hadirnya cerpen remaja pada surat kabar Kedaulatan Rakyat dapat dijadikan alternatif sumber bacaan siswa MTs N 1 Banjarnegara.

“Cerpen remaja pada koran tersebut bermanfaat sebagai bahan bacaan sekaligus ajang belajar menulis. Sebagai bahan bacaan dan pembelajaran, siswa dapat memberikan tanggapan atau resepsi untuk cerpen remaja pada surat kabar tersebut. Resepsi yang diberikan dapat didasarkan pada aspek intelektual, dapat pula pada aspek emosional. Aspek intelektual menitikberatkan pada pengetahuan pembaca untuk menganalisis unsur pembangun cerpen. Adapun aspek emosional lebih menekankan pengaruh emosi yang ditimbulkan cerpen kepada pembacanya.” terang Al.

Dengan demikian, resepsi siswa terhadap cerpen remaja pada surat kabar Kedaulatan Rakyat dapat memberi gambaran keberterimaan cerpen remaja yang diterbitkan pada koran tersebut. (ran)

Bagikan :
Translate »