Banjarnegara_ Menuju Puncak pramuka penggalang garuda, 10 siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara laksanakan uji pramuka garuda. 10 siswa ini harus lulus dalam 6 mata uji. Bertempat di aula MTs Negeri 1 Banjarnegara, Senin (18/4) 10 calon pramuka garuda ini bersiap mengikuti ujian.
Para penguji merupakah para ahli di bidang masing-masing. Dua tamu undangan dari kwatir cabang dan kwartir ranting juga turut menguji para calon pramuka penggalang garuda yaitu Rowi dan Wiwi. Dua tamu undangan ini menguji pada bidang Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Empat mata uji lainnya yaitu bahasa Internasional, hasta karya, keteladanan, dan pengetahuan informatika yang diuji oleh guru MTs Negeri 1 Banjarnegara yang menguasai masing-masing bidang tersebut.
Syarat Kecakapan Umum (SKU) diuji oleh Kak Rowi, sekretaris kwartir ranting Banjarnegara. Pada mata uji ini siswa diuji pengetahuannya tentang dari mana mereka berasal mulai dari ranting, cabang, hingga alamat sekolah. Lebih dari itu siswa juga ditanyai mengenai poin-poin pada buku SKU yang sudah dibubuhi tanda tangan oleh pembina.
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) diujikan oleh Wiwi, wakil ketua kwartir ranting Banjarnegara. Siswa mengenakan banyak TKK tersemat di baju maupun selempang yang mereka kenakan. Wiwi menanyakan makna dari simbol yang tertera di TKK.
“TKK ini maknanya apa? Bagaimana cara adik memperoleh TKK tersebut?” tanya Wiwi pada peserta ujian.
Macam-macam jawaban peserta ujian. Ada yang sesuai ada yang kurang sesuai. Bagi siswa yang banyak menjawab benar akan semakin cepat ujian berlangsung, sebaliknya jika banyak jawaban yang kurang sesuai maka akan semakin lama ujian berlangsung.
Selanjutnya yaitu mata uji bahasa Internasional yang diujikan oleh Lina, guru MTs Negeri 1 Banjarnegara. Pada mata uji ini siswa diminta menceritakan aktivitas sehari-hari menggunakan bahasa inggris.
Berbeda dengan mata uji lain, di mata uji informatika ini siswa diperintahkan untuk praktik. Kasum, guru TIK MTs Negeri 1 Banjarnegara menyediakan laptop untuk menguji pengetahuan dunia informatika. Dalam uji ini siswa diminta membuka atau mencari aplikasi, berselancar di dunia internet, dan menggunakan beberapa aplikasi.
Berbeda dengan mata uji lain, keteladanan menjadi mata uji paling berkesan. Hal ini karena setiap siswa yang ujian keteladanan harus didampingi oleh orang tua/wali guna mengonfirmasi kesesuaian jawaban siswa. Pada uji keteladanan ini, Ikhsanudin guru MTs Negeri 1 Banjarnegara menanyakan berbagai hal berkait sosialisasi siswa di sekolah maupun di rumah.
“Jadi siswa dalam menjawab pertanyaan dalam uji keteladanan ini tidak main-main. Jawaban mereka akan dikonfirmasi oleh orang tua/wali yang mendampingi. Pertanyaan-pertanyaan di sini berkaitan dengan sosialisasi mereka di lingkungan sekitar.” jelas Ikhsanudin.
Hasta karya menjadi mata uji terakhir. Pada mata uji ini, sebelumnya siswa sudah membuat kerajinan dari barang bekas. Ada yang terbuat dari kertas koran, tutup botol, kardus bekas, dan beberapa bahan bekas lainnya. Kun Hidayati selaku penguji menanyakan manfaat, cara membuat, dan bahan-bahan yang digunakan.
Dengan melewati ujian ini, 10 calon penggalang garuda semoga semakin tangguh. Tidak hanya kepintaran dan keterampilan saja yang diujikan. Lebih dari itu mental mereka akan terasah sehingga akan lebih tangguh dalam menyandang status pramuka penggalang garuda.(Rin/ak)