Banjarnegara – Dalam rangka memeriahkan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama yang ke – 77, Kemenag Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan beberapa kegiatan dan perlombaan baik Seni ataupun olahraga serta lomba hiburan lainnya. Salah satu tujuannya adalah memperkuat kebersamaan dan kekeluargaan keluarga besar Kemenag. Selain itu juga menggelorakan nilai juang para founders Kemenag.
Kamis kemarin (22/12) terjadwal lomba Pidato Moderasi Beragama. Lomba tersebut terbagi menjadi tiga kategori, yaitu siswa MTs, MA dan ASN / Non ASN. Kepala MI Maarif Al Falah Joyokusumo (MIMAU), Wahyul Khomisah diberi tugas oleh Kepala KUA Kecamatan Banjarnegara, menjadi duta lomba pidato tersebut. Dalam melaksanakan amanah tersebut, Wahyul menyiapkan naskah pidatonya dan mendaftarkan diri pada hari terakhir pendaftaran.
Hari H pelaksanaan Lomba Pidato, Wahyul mendaftar ulang / registrasi di meja panitia dan mengambil no undi. Selanjutnya semua peserta dari semua kategori mengikuti acara pembukaan bertempat di Aula Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara. Acara tersebut dibuka oleh Koordinator lomba pidato, beliau Musrin yang notabene Ketua Pokjawas Banjarnegara.
Setelah mengikuti pembukaan, peserta masuk ke ruang yang telah ditentukan, khusus pidato kategori ASN/Non ASN bertempat di aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT). Sejumlah 28 peserta khusus ASN/Non ASN dari 20 Kecamatan dan 8 Satker mengikuti pengarahan dari panitia terkait tata tertib atau petunjuk teknis lomba tersebut.
“Dalam lomba ini, penilainnya meliputi penguasaan materi, sistematika isi, kaidah dan gaya Bahasa serta vocal atau intonasi. Selain itu juga keserasian dan kesopanan. Perhatikan tanda siap – siap, mulai dann berhenti dengan ketukan,” jelas Umi Fatonah selaku panitera dalam akhir kalimat menyampaikan tata tertib peserta.
Lomba dimulai dari nomor undi 1 sampai dengan 28 tampil sesuai dengan nomor undi yang dipanggil. Bagi peserta yang saat dipanggil 3x tidak hadir maka tampil terakhir. Wahyul tampil dengan nomor undi 19, mengusung judul “Moderasi Beragama Mendamaikan Bangsa”.
“Saya sangat setuju dan mengapresiasi program dan kegiatan yang digaungkan oleh Kemenag khususnya di Kabupaten Banjarnegara ini, karena dengan pemahaman moderasi kita semua akan mengetahui bagaimana cara menjalankan ajaran agama dengan benar,” kata Wahyul dalam menyampaikan sepenggal kalimat pidatonya.
Satu persatu peserta tampil sampai dengan undi terakhir, yaitu 28. Tibalah pengumuman dari salah satu dewan juri, Vijanti Marzuki mengatakan semua peserta menampilkan sangat maksimal, semua sangat bagus tapi kita harus memilih yang awal rencana hanya 3 juara, menjadi 6 kejuaraan.
Bersyukur sekali, setelah mendengarkan pengumuman Wahyul meraih juara 2 dengan nilai 88. Sebuah anugerah di hari Ibu mendapatkan kejuaraan tersebut. Ucapan selamat dari keluarga, walimurid, guru – guru serta teman – teman semua dihaturkan terimakasih semoga memotivasi untuk terus berkarya dan berprestasi. (wk)