Banjarnegara – Salah satu prioritas pembangunan nasional adalah Percepatan Penurunan Angka Stunting menjadi 14% pada tahun 2024, dalam proses pencapaian target tersebut maka perlu kerjasama lintas sektor.
Intervensi penurunan angka stunting dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan video edukasi “PENCEGAHAN STUNTING” melalui media sosial.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Enep Supriatna melakukan koordinasi dengan Kemenag Kab. Banjarnegara dan Pokjaluh Banjarnegara untuk kolaborasi pembuatan video edukasi tentang Pencegahan Stunting.
“Hasil koordinasi ditindaklanjuti dengan kolaborasi pembuatan video edukasi Pencegahan Stunting yang didukung oleh Penyuluh KB Banjarnegara dan Penyuluh Agama Banjarnegara,” ucapnya.
Mengambil tempat Desa Tapen, Kecamatan Wanadadi, Kamis (8/6) telah dilakukan pembuatan video edukasi Pencegahan Stunting dengan tema penggunaan jamban di kolam ikan yang dikonsumsi.
Kegiatan pembuatan video dihadiri oleh Penyuluh Agama Pandanarum, Hendriyanto, dan tim dari Penyuluh KB Banjarnegara: Arfella Dara Tristantia (Punggelan), Rudi Santosa (Punggelan), Rifan Haris (Punggelan), Purwanto Hardiman (Pejawaran), Erna Feriasih (Wanadadi), Fidya Arga (Bawang), dan Muslicharini (Rakit)
Dengan adanya video edukasi pencegahan stunting ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat agar mengubah kebiasaan buang air besar dikolam dengan beralih ke kloset yang menggunakan septic tank dan tidak mengkonsumsi ikan yang berasal dari kolam yang ada jambannya.
“Selain konsumsi ikan dari kolam yang memiliki jamban mengandung bakteri tidak baik dan tidak layak dikonsumsi apalagi ibu hamil dikarenakan bisa berisiko anak stunting,” ungkap Hendriyanto.
Saat di konfirmasi, Kasi Bimas Islam kantor kementerian Agama kabupaten Banjarnegara Ali Mustofa berharapkan setelah ini, Dispermades PPKB dan Kantor Kementerian agama Kab. Banjarnegara bisa terus bekerjasama dalam pembuatan video edukasi untuk masyarakat luas. (hen/mnh)