Banjarnegara – Satu hati saling kasih sebagai tekad pengurus dan anggota KKMI yang diprakarsai GBPNS asal MI Muhammadiyah Kasimpar, Bambang Wibisono yang menjabat sebagai Ketua KKMI Kecamatan Wanayasa periode ke III dan Ening Widijanti dari RA Ma’arif Jomblang Desa Kubang selaku Ketua KKRA Kec. Wanayasa.
Dengan prinsip gotong royong dua organisasi profesi di Kecamatan Wanayasa telah melaksanakan kegiatan peduli kasih yang diselenggarakan pada hari Sabtu, (27/8) pukul 08:30 WIB hingga selesai di aula RM. Heni Wanayasa dengan agenda penyerahan tali asih kepada GBPNS yang telah memasuki usia 60 tahun. Pada semester pertama tahun 2022 di Kecamatan Wanayasa ada 3 guru yang telah berusia 60 tahun, maka sesuai UU No. 14 Tahun 2005 pasal 19 huruf e UU Guru dan Dosen tentang batasan usia bagi tenaga pendidik secara sistem administrasi telah masuk masa usia purna tugas.
“Kami berinisiatif menggerakkan semua guru dari 8 lembaga RA dan 16 lembaga MI yang ada di Kecamatan Wanayasa untuk menggalang dana yang kemudian diserahkan sebagai tali asih kepada 1. Saudara Nahdlori dari MI Ma’arif Jomblang Kubang, 2. Saudara Bawon asal MI Ma’arif Sikenong Bantar dan 3. Saudara Suprapti dari MI Ma’arif Kecepit Kubang, yang masing masing diberikan 2,5 juta. Semoga kegiatan ini bermanfaat,” terang Bambang selaku Ketua KKMI Kec. Wanayasa
Usai memberikan kata sambutan, ketua KKMI menyerahkan langsung dana tali asih kepada para mujahid pendidikan dengan pesan
“Jangan dipandang nominalnya, tapi kepeduliannyalah yang amat berharga untuk tetap mengeratkan ikatan tali silaturahmi antar sesama guru. Pemerintah boleh tidak memberikan penghargaan, tapi Allah pasti takkan melupakan balasan bagi para penolong Agama-Nya”. Imbuhnya.
Pada hari itu juga setelah acara penyerahan tali asih, dilanjutkan kunjungan ke Desa Kubang tempat bu Indaryati, Kepala MI Ma’arif Kecepit yang baru tertimpa musibah, rumahnya disambangi pencuri saat ditinggal jamaah sholat subuh, yang mengakibatkan uang Hibah Daerah MI TA. 2022 sebesar 50 juta, 1 laptop, 1 HP dan sejumlah uang tabungan siswa SD yg dibawa putrinya berkisar 3 jutaan raib dibawa pencuri.
Dari kejadian itu, lagi lagi kedua organisasi profesi segera berinisiatif untuk menggalang dana secara spontan menjelang berangkat kunjungan dan terkumpul uang sebesar 5,2 juta yang kemudian diserahkan kepada korban sebagai tanda peduli kasih sembari memberikan dukungan moral dan suport untuk bu Indaryati, hingga pukul 12:30 yang kemudian berpamitan untuk undur diri dari rumah korban. (bw/wk)