Banjarnegara – Di era yang serba digital dewasa ini, penguasaan Information and Technology (IT) merupakan sebuah tuntutan bagi setiap individu untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin kompetitif.
MTs Negeri 2 Banjarnegara sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tingkat tsanawiyah berupaya untuk membekali peserta didiknya mampu mengoperasikan komputer. Diharapkan lulusan MTs Negeri 2 Banjarnegara mempunyai bekal kompetensi dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Hengki, selaku guru mata pelajaran TIK menegaskan bahwa dirinya akan memberikan bimbingan ke siswa-siswi kami bagaimana memperdayakan komputer sebagai media untuk mempermudah menyelesaikan suatu pekerjaan,
“Harapannya lulusan metro mempunyai bekal untuk menggunakan komputer dengan baik dan benar. Karena kita tahu, banyak sekali anak sekarang ini mahir menggunakan smartphone tapi ketika disuruh menggunakan komputer mereka masih gagap.” terang Hengki pada Selasa, (17/5)
Tuntutan sistem pendidikan berbasis kompetensi pada masa sekarang adalah langkah kebijakan untuk lebih memajukan pendidikan peserta didik khususnya, begitu pula dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang mana merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berkembang dengan pesat. Maka dari itu untuk menggali dan meningkatkan potensi yang ada diperlukan adanya evaluasi atau penilaian.
Penilaian dapat dilaksanakan dengan tiga cara yaitu tertulis, lisan dan praktik. Penilaian tertulis dan lisan merupakan penilaian yang menitik beratkan pada penilaian kognitif. Sedangkan penilaian praktik lebih menitik beratkan pada aspek psikomotorik dan efektif. Dalam hal ini diarahkan pada fokus yang lebih spesifik yakni penguasaan teori dan konsep pemahaman serta praktik yang menggunakan daya nalar yang kritis dan sistematis.
Penyelenggaraan ujian praktik TIK di MTs Negeri 2 Banjarnegara telah dilaksanakan dengan lancar, yaitu pada tanggal 12-14 Mei 2022 kemarin. Bertempat di laboratorium komputer, seluruh peserta didik kelas 9 wajib mengikuti uji kompetensi ini. Kegiatan ini merupakan serangkaian pelaksanaan ujian madrasah.
Tendensi dari uji kompetensi praktikum ini sebenarnya bukan memperoleh nilai semata. Kurikulum 2013 pada awal dicanangkan pada tahun-tahun yang lalu menghapus Mata Pelajaran TIK, dampaknya banyak peserta didik sekarang ini gaptek untuk mengoperasikan komputer.
“Saya sempat merasa prihatin dengan dihapusnya mapel TIK pada kurikulum, padahal penguasaan komputer sangat dibutuhkan sekarang ini maupun era yang akan datang. Di samping itu juga tidak semua siswa itu di rumah memiliki perangkat komputer atau laptop. Maka saya menitik beratkan pada praktik siswa menggunakan komputer sebagai bekal bagi mereka,” ucap Hengki
Dari uraian di atas maka ujian praktik mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi yang menitik beratkan pencapaian kompetensi siswa perlu diadakan. Harapannya siswa tidak hanya menguasai konsep dan teori tetapi juga mampu mengembangkan dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam segala aspek kehidupan. (h/ak)