Matsaka Bertawasul Bertabaruk Kemakam Waliyuloh Ki Ageng Giring Dan Ki Ageng Gumelem Susukan

Banjarnegara- Siswa MTs Ma’arif NU 01 Susukan dalam rangka melestarikan tradisi ahlusunah waljamaah, bertepatan dengan Masa Taaruf Siswa Madrasah (MATSAMA) MTs Ma’arif NU 01 Susukan mengajak seluruh siswa baru kelas 7 beserta kelas 8 dan 9 dipandu guru dan karyawan berziarah ke makam Ki Ageng Gumelem, seorang tokoh penyebar agama Islam di Kecamatan Susukan. (20/10).

Sesampainya di lokasi, siswa di berikan arahan oleh Kepala Madrasah, M. Nur Imam Fathoni.

“ziarah merupakan ciri khas nahdiyin. Bertawasul berarti meminta kepada Allah dengan perantara kekasih Allah yang diziarahi. Adapun hajat dan harapan pada ziarah ini adalah agar pembelajaran di Mts Ma’arif NU 01 SUSUKAN tahun ajaran 2022/2023 dapat berjalan dengan lancar, para siswa dimudahkan dalam thalabul ilmi, diberikan ilmu yang manfaat, hasil maksud dan menjadi generasi yang solih solihah,” ucapnya

 Kemudian di lanjut oleh Ust. Khamirun (juru kunci Pesareyan Gumelem) menyampaikan sekelumit sejarah Ki Ageng Gumelem.

“Ki Ageng Gumelem berhubungan dengan Ki Ageng Giring yang merupakan salah satu tokoh sentral dalam sejarah berdirinya kerajaan Mataram. Dikisahkan bahwa Sunan Kalijaga memiliki banyak murid, diantaranya Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan di wilayah Pajang. Sunan Kalijaga pernah berwasiat agar Ki Ageng Giring menanam serabut kelapa (tepes) dan Ki Ageng Pemanahan menanam rumput kering. Anehnya, serabut kelapa itu bisa tumbuh menjadi pohon kelapa. Setelah beberapa tahun, pohon kelapa milik Ki Ageng Giring berbuah satu. Sedanglan tanaman milik Ki Ageng Pemanahan tidak berbuah sama sekali,” ucapnya

Singkat cerita kelapa milik Ki Ageng Giring malah diminum airnya oleh Ki Ageng Pemanahan. Sehingga yang berhak menurunkan raja – raja Mataram adalah Ki Ageng Pemanahan. Ki Ageng Giring  merasa kecewa dan meminta belas kasihan agar pada suatu saat keturunannya juga bisa menjadi  raja Mataram. Ki Ageng Giring lalu meninggalkan wilayah Pajang dan berjalan kea rah barat. Perjalanan Ki Ageng Giring berhenti di suatu daerah bernama Salamerta, di situ lah terdapat petilasan putri Ki Ageng Giring di kompleks Pemakaman Mbah Bogem. Ki Ageng Giring meneruskan perjalanan dana meninggal di daerah Gumelem. Di daerah Gumelem inilah jasad Ki Geng Giring menghilang, sehingga disebutlah Pesareyan Girilangan. Ki Ageng Gumelem bertugas merawat pemakaman itu dana menyebarkan agama Islam di Daerah Gumelem dan Susukan pada umumnya

Setelah itu dilanjut tahlil bersama dengan Ust. M Isro beserta seluruh siswa MTs Ma’arif NU 01 Susukan dalam acara MATSAKA. (tys/ak)

Bagikan :
Translate »