Banjarnegara- Melalui upacara bendera yang dilaksanakan pada Senin, (10/10/22) pembina upacara, Yuniati menyampaikan akan pentingnya para civitas akademik MTs N 1 Banjarnegara untuk mengimplementasikan mengenai moderasi beragama.
Sebagaimana diketahui, Moderasi beragama adalah cara pandang seseorang dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
“Indonesia bukan teokrasi (negara berdasarkan agama), dan bukan sekuler (menempatkan agama hanya urusan pribadi). Indonesia adalah Negara Pancasila yang mengambil nilai-nilai agama dan memfasilitasi kehidupan beragama” ujar Yuniati saat menyampaikan pesan sebagai pembina upacara bendera.
Lebih lanjut, Yuniarti menyebut bahwa moderasi beragama bukan memoderasi ajaran agama, tetapi memoderasi pemahaman dan pengamalan umat beragama dari sikap ekstrem. Selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrem dalam beragama.
“Toleransi menunjuk pada adanya suatu kerelaan untuk menerima kenyataan adanya orang lain yang berbeda. Yakni, agree to disagree (setuju dalam perbedaan) disertai dengan sikap respect (hormat), acceptance (penerimaan) orang yang berbeda, serta kemampuan berpikir positif dan percaya terhadap orang yang berbeda” tegas Yuniati.
Terakhir mengutip kata imam syafi’i, Mencintai agama adalah wujud ketaatan beragama, mencintai negara adalah bentuk kesadaran berbangsa. Pancasila memberikan landasan untuk mencintai keduanya.
Sehabis laksanakan upacara bendera, seluruh civitas akademika MTs N 1 Banjarnegara melanjutkan kegiatan tanda tangan bersama melalui Pakta Integritas MTs N 1 Banjarnegara Moderasi Beragama. Dilanjutkan secara daring dengan narasumber dari pusdiklat pusat. Banyak hal yang disampaikan dan disharingkan antara narasumber dan peserta. (RAN)