MI Cokroaminoto 02 Bondolharjo Terapkan Pembelajaran Praktek Dalam Mapel PPKn

Banjarnegara – PKn adalah singkatan dari Pendidikan Kewarganegaraan, sedangkan PPKn adalah singkatan dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Berdasarkan kepanjangannya, dapat dipahami bahwa PPKn memiliki unsur pendidikan Pancasila . Sebenarnya, penggunaan istilah PPKn muncul lebih dulu dibandingkan istilah PKN. Menurut Aji (2013:31) mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang mempunyai misi membina nilai, moral, dan norma secara utuh bulat dan berkesinambungan, tujuan PPKn adalah untuk membentuk watak warga negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang memiliki wawasan kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia dalam diri para generasi muda penerus bangsa dan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan agar anak generasi milenium sekarang dapat mengikuti secara aktif, bertanggung jawab dengan kewajiban, dan aktif secara cerdas dalam aktivitas masyarakat, bangsa, dan negara, serta aktif dalam membangun negara anti korupsi.

Di MI Cokroaminoto 02 Bondolharjo pembelajaran PPKn atau PKN menerapkan pembelajaran praktik langsung dalam hal ini adalah materi mengenal lambang gambar garuda Pancasila, seperti makna lambang sila pertama: Bintang pada lambang sila pertama yang menggambarkan sebuah cahaya, seperti cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada setiap manusia dan. Rantai bulat memiliki makna laki-laki, yang identik dengan kekuatan dan keberanian. Sementara itu, bentuk rantai yang terputus-putus memiliki makna kuat dan kokoh, serta saling terhubung. Materi kali ini adalah sila kedua dari Pancasila yaitu dengan lambang rantai, semua siswa diajak bersama untuk membuat rantai dari kertas secara kelompok, setelah itu mereka diminta menjelaskan secara sederhana tentang makna rantai dalam lambang Pancasila tersebut.

“mereka merasa senang dan gembira tanpa disadari meraka belajar kebersamaan dengan cara bermain yaitu membuat rantai dari kertas,”  ujar Murniyati selaku wali kelas I MI Cokroaminoto 02 Bondolharjo

Selain kreativitas dari guru kelas, ini juga tindak lanjut dari kegiatan KKG yang ia perolah selama kegiatan, “ bukan dari hasilnya tapi kita mencoba menghargai dari sebuah proses bagi anak-anak kami di kelas” imbuhnya

Sebenarnya semua mapel bisa di aplikasikan dengan kreativitas masing-masing guru baik guru kelas maupun guru mapel, terlebih kurikulum di sekolah/madrasah selalu mengalami inovasi kurikulum, maka sudah sewajarnya dan seharusnya guru selalu siap dengan segala kebijakan dari pemerintah.

Menanggapi hal ini MI Cokroaminoto kelihatanya siap untuk menerima program pemerintah dalam hal perubahan kurikulum yang masuk menjadi IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka)

. (mb)