Banjarnegara – Membentuk mental juara perlu ditanamkan sejak dini. Menjadi juara tidak harus pada sebuah pertandingan. Dan sang juara bukanlah selalu yang nomor satu. Juara adalah orang yang mampu menguasai dirinya, memiliki kematangan emosi, dan tangguh menyikapi keadaan.
Dalam Upacara Senin kemarin (5/9), yang diikuti oleh seluruh dewan guru dan karyawan serta seluruh siswa/i kelas VI. Wahyul Khomisah selaku Kepala Madrasah dan Pembina Upacara pada hari tersebut memberikan tips ataupun nasihat kepada anak didiknya untuk memiliki mental juara di halaman MI Maarif Al Falah Joyokusumo
“Sang juara harus memiliki mental juara, selain kita berusaha juga harus disertai dengan berdoa, agar apa yang kita usahakan dapat tercapai. Kemudian agar proses tujuan tercapai kita harus benar – benar pandai memilih teman – teman yang memiliki semangat tinggi. Kemudian agar Allah meridhoi niat kita, jangan lupa minta doa restu kepada orangtua,” jelas Wahyul.
Adapun seseorang yang memiliki mental juara adalah mereka yang memiliki kematangan emosional, dapat menghormati dan menghargai perbedaan. Kepada seluruh peserta upacara yang terdiri dari siswa/siswi, dewan guru beserta staf karyawan Mimau, Wahyul menjelaskan bahwa kita harus memiliki mental juara, agar hidup kita semakin berkualitas dan banyak memberikan manfaat.
“Seseorang harus mempunyai mental juara yang siap menghadapi kehidupan sehari-hari dengan berbagai tantangan dan kesulitan artinya punya jiwa tangguh sehingga bisa fokus maka disitulah kita artikan orang itu punya mental juara. Punya komitmen yang kuat untuk menghadapi tantangan kedepannya,” lanjut Wahyul.
Mental juara perlu dimiliki semua orang. Para orang tua pun perlu untuk membina mental anak-anak menjadi juara. Pentingnya dialog bersama anak supaya bisa mengetahui kepribadian mereka. Biasakan anak diajak komunikasi, sehingga pada masanya anak itu sudah terbiasa mengendalikan emosi dan fokus tenang menghadapi kesulitan. Karena peran orang tua untuk mendorong anak memiliki mental juara sangat penting. (nf/wk)