Banjarnegara – Pada bulan Ramadhan kemarin tepatnya di bulan Mei 2021 adalah bulan istimewa bagi umat Islam, terlebih MI Maarif Unggulan atau biasa dikenal MIMAU Al Falah Joyokusumo Parakancanggah Banjarnegara selalu terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas peserta didiknya, salah satunya dengan mengadakan pelatihan adzan ala Makkah & masjidil Aqsha Palestine.
Pelatihan adzan ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas I – VI MI Maarif Al Falah Joyokusumo khususnya anak putra. Namun terbuka pula untuk murid lain yang ingin mengikuti. Ada beberapa siswa dari SD dari Bawang, Wanadadi pula yang ingin menimba ilmu disini. Kegiatan ini dilaksanakan setiap seminggu sekali di hari Sabtu jeda shift 1 dan 2 pembelajaran pukul 09.30 – 10.30 WIB dan berlangsung sangat khidmat. Siswa terlihat sangat antusias mengikutinya.
MI Maarif Al Falah Joyokusumo menghadirkan pelatih adzan ini adalah seorang peserta finalis 10 besar Lomba Adzan tingkat Nasional 2021. Beliau adalah ustadz Santosa yang merupakan teman berjuang di BADKO / Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al Qur’an. “Alhamdulillaah, saya bersyukur bisa bergabung bersama MI Joyokusumo, belajar dan berbagi ilmu disini, renaca tahun besok anak saya akan disekolahkan disini karena tertarik dengan program seni al Qur’an” ucap Santosa yang merupakan narasumber / pelatih adzan.
Bertempat di masjid Baitul Falah anak – anak tertib duduk menyimak ustadz Santosa yang memiliki suara emas. Di setiap mengawali pelatihan, Ustadz Santosa memulai dengan al fatihah dan motivasi menjadi muadzin yang handal. Beliau memberi contoh lantunan adzan dari kalimat per kalimat dengan merdu dan lantang. Kemudian anak – anak serentak menirukan. Setelah berulang – ulang dilantunkan bersama – sama, sesekali beliau menunjuk kepada beberapa siswa secara individual.
Kegiatan pelatihan ini juga sekaligus menyeleksi calon peserta lomba adzan sebagai duta MI Joyokusumo. Pada pertemuan terakhir, dari 96 siswa diambil 5 siswa yang memiliki suara cukup merdu, kemudian dipilih yang terbaik yaitu Sufrian Wildan Akrom, siswa kelas VI untuk kemudian mengikuti lomba Adzan. (12/5). Wildan memang sudah memiliki suara cukup bagus, sebelumnya juga beberapa kali menjadi juara terbaik tilawah di tingkat Kabupaten.
“Kegiatan pelatihan adzan ini sangat penting disamping mereka juga mengetahui keutamaan, hukum dan cara mengumandangkan adzan dengan baik dan benar,” jelas Wahyul Khomisah. Harapan berikutnya kelak anak – anak bisa menjadi kader muadzin yang dapat melantunkan adzan di daerahnya masing – masing. (ak)