MT’s Al Ma’arif Rakit Adakah Rihlah Agama

Banjarnegara – MT’s Al Ma’arif Rakit kembali adakah kegiatan rihlah pada Selasa malam (24/5). Kegiatan yang merupakan agenda madrasah untuk siswa kelas 8 ini sempat ditiadakan akibat pandemi yang menganjurkan belajar di rumah atau daring guna mencegah penyebaran virus covid-19.

Setelah ada imbauan dari pemerintah untuk dapat membuka kembali pembelajaran tatap muka dengan persentase penuh, MT’s Al Ma’arif memanfaatkan kesempatan ini untuk menggeliatkan kembali salah satu program madrasah dengan mengusung tema “Wisata Agama MT’s Al Ma’arif 2022 Goes To Yogyakarta”.

Wisata agama tahun ini diketuai oleh Ali Maskur dengan peserta yang terdiri atas 230 siswa dan 30 guru serta karyawan. Rombongan dilepas oleh kepala madrasah, Khamdan Riyadi di pelataran madrasah pukul 23.00 dini hari waktu setempat dengan lima armada.

“Saya berharap melalui agenda wisata agama ini akan semakin meningkatkan keimanan dan  ketakwaan kepada Tuhan, serta menambah wawasan dan rasa cinta tanah air,” ungkap Khamdan Riyadi

Sementara itu, Ali Maskur menambahkan alasan pemilihan Yogyakarta sebagai kota tujuan adalah selain jarak dan biaya yang relatif terjangkau, kota Yogyakarta juga merupakan kota yang menyajikan banyak destinasi alam serta pusat budaya.

Rombongan sampai di destinasi pertama tepat menjelang waktu subuh. Kemudian dilanjut dengan agenda wajib pada wisata agama dari tahun ke tahun adalah ziarah kubur ke makam pendiri pondok pesantren Sunan Pandanaran alm. KH. Mufid Mas’ud.

”Selain melaksanakan salah satu program madrasah kelas 8, kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat mengenal dan melaksanakan salah satu bidang keaswajaan yakni ziarah kubur,” jelasnya.

Selain makam pendiri pondok pesantren Sunan Pandanaran, sekurangnya ada tiga tempat yang menjadi tujuan wisata yaitu kawasan Candi Prambanan, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, dan Pantai Parangtritis. Ali Maskur menyampaikan bahwa pemilihan Candi Prambanan sebagai destinasi adalah agar siswa dapat mengenal salah satu cagar budaya nusantara.

“Dengan mengadakan rihlah ke Candi Prambanan kita mengajak siswa untuk mengenal salah satu warisan cagar budaya nusantara beserta sejarahnya.” jelasnya.

Rombongan melanjutkan perjalanan menuju Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala yang bermarkas di Kompleks Landasan Udara Adisucipto, Bantul. Yogyakarta. Museum yang diresmikan pada tanggal 4 April 1969 ini menyajikan banyak pernak-pernik sejarah kedirgantaraan Indonesia dengan didukung banyaknya koleksi pesawat terbang dari masa ke masa. Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa sejarah Angkatan Udara Indonesia.

“Dengan mengunjungi museum kita mengajak siswa mengenal dan memahami perjuangan bangsa Indonesia khususnya Angkatan Udara Indonesia,” imbuhnya.

Perjalanan wisata agama 2022 ditutup dengan destinasi terakhir yaitu pantai Parangtritis. Selain untuk menyegarkan kembali semangat belajar pasca pandemi, Ali Maskur juga menyampaikan bahwa dengan berwisata ke alam terbuka akan menumbuhkan rasa syukur kepada Tuhan. “Kita mengajak siswa untuk dapat bersyukur dengan mentadaburi alam ciptaan Allah di pantai Parangtritis.” jelas Ali Maskur. (ys/ak)

Bagikan :
Translate »