Banjarnegara – Pelantikan penggalang garuda MTs Negeri 1 Banjarnegara sudah di depan mata. Pada Senin (18/4) para calon penggalang garuda MTs Negeri 1 Banjarnegara masih harus melewati uji kelulusan untuk memenuhi syarat menjadi penggalang garuda. Bukan sembarangan orang yang bisa menyandang gelar penggalang garuda. Mereka anak-anak terpilih yang berjuang penuh peluh dan tak kenal lelah.
Seremonial pembukaan uji kelulusan pramuka garuda dilaksanakan di aula MTs Negeri 1 Banjarnegara. Dihadiri oleh Wiwi dan Rowi, pengurus kwartir ranting Banjarnegara untuk turut menguji para calon penggalang garuda MTs Negeri 1 Banjarnegara. Seremonial ini dihadiri juga oleh orang tua calon penggalang garuda. Sebanyak 10 siswa akan berjuang sampai di titik akhir supaya mereka bisa menyandang gelar penggalang garuda.
Eko Widodo, kamabigus MTs Negeri 1 Banjarnegara menyampaikan sambutannya dalam seremonial tersebut. Dari banyaknya siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara, 10 siswa ini terpilih untuk melanjutkan seleksi penggalang garuda. Menurut Eko, mereka harus bisa menjadi teladan bagi siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara lainnya.
“Calon penggalang garuda harus bisa jadi teladan bagi siswa Madtsansa yang lain. Selamat berjuang ditahap akhir ini setelah berbulan-bulan kalian dibimbing dan dibina oleh para pembina pramuka. Harapannya semoga kalian dapat mengikuti ujian ini dengan sukses sehingga mencapai puncak, penggalang garuda.” tutur Eko Widodo.
Selanjutnya Rowi, sekretaris kwartir ranting Banjarnegara mengatakan bahwa MTs Negeri 1 Banjarnegara merupakan MTs Negeri pertama yang mengadakan uji penggalang garuda di Banjarnegara. Semoga ini bisa menjadi awal yang baik dan bisa ditiru oleh madrasah negeri lainnya.
“Dengan demikian maka MTs Negeri 1 Banjarnegara menjadi pionir ujung tombak pertama yang membuka ujian pramuka garuda. Untuk itu Bapak/Ibu sekalian patut berbangga karena putra-putrinya bisa mengikuti uji ini. Pramuka garuda merupakan tingkatan tertinggi dalam setiap tingkatan pramuka ada siaga, penggalang, penegak, dan pandega.”
Rowi juga mengatakan bahwa doa Bapak/Ibu wali para calon penggalang garuda bisa turut berdoa untuk kelancaran acara ini. Peran orang tua di sini tidak hanya sebagai pendamping saja, melainkan sebagai media konfirmasi dalam perilaku para calon penggalang garuda sehari-hari di rumah. Dengan mengetahui perilaku para calon penggalang garuda di rumah supaya penguji akan memberi arahan.
Di akhir sambutannya, Rowi menjelaskan teknis uji penggalang garuda. Ada 6 meja yang berisi masing-masing mata uji. Para calon penggalang garuda akan bergantian menempati meja yang kosong untuk diuji. (rin)