Banjarnegara – Dalam rangka program pengembangan keprofesian berkelanjutan guru madrasah ibtidaiyah Kecamatan Purwanegara Kelompok Kerja Guru (KKG) 0055 Kecamatan Purwanegara kelompok dua program literasi dilakukan pada tanggal 16 Desember 2021 yang di ikuti oleh perwakilan sekolah ataupun nama-nama yang sudah terdata dalam Surat Keputusan (SK) yang terdiri dari 26 peserta KKG kelompok dua. Kegiatan ini di laksanakan di MI Muhammadiyah Mertasari. (16/12)
Kegiatan KKG literasi ini di isi oleh fasda kebupaten Banjarnegara yaitu ibu Erni. Dalam literasi ini KKG Purwanegara memilih up wajib yaitu big book. Ketua KKG kelompok dua, Slamet Agung mengatakan bahwa pemilihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas membaca dan menulis kelas rendah dengan lebih efektif, efisien dan menyenangkan.
“Kegiatan KKG literasi ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu IN 1, ON dan IN 2. Kegiatan IN 1 yaitu pemaparan materi literasi yang disampaikan oleh ibu fasda yaitu bu Erni. Kegiatan ON yaitu praktek atau mengimplementasikan materi yang sudah diberikan pada IN 1 dan IN 2 yaitu evaluasi kegiatan ON,” jelasnya
IN 1 yaitu pemaparan materi literasi up big book. Dalam kegiatan pemaparan materi yaitu meliputi penjelasan tentang literasi, cara pembuatan big book dan cara mengajarkan media big book kepada peserta didik baik untuk kelas satu, kelas dua dan kelas tiga yang dicontohkan oleh salah satu peserta KKG yang sudah selesai dalam pembuatan big book.
ON yaitu kegiatan praktek atau implementasi materi IN 1 dengan media big book di madrashnya masing-masing. Dalam prakteknya di madrasah terdapat guru evaluator yang berperan sebagai orang yang mengevaluasi dan mengkritik si model atau guru yang mengajar kepada peserta didik. Guru evaluator menilai beberapa kriteria seperti keaktifan guru dan murid, media big book yang di gunakan dan bagaimana guru mengajar. Guru evaluator juga bertugas untuk mendokumentasi (video) si model atau guru yang sedang praktek di kelas.
Pada saat kegiatan IN 2 seluruh video ditampilkan yang kemudian di evaluasi bersama, baik hambatan yang terjadi pada saat mengajar maupun kekurangan guru dalam mengajar. Saran dan kritikan disampaikan dari madrasah lainnya dan ibu fasda secara langsung. Kegiatan ini di akhiri dengan foto bersama dengan bu fasda. (hd/ak)